Jambi, Gatra.com - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengajak masyarakat beralih ke sumber pangan karbohidrat selain beras atau diversifikasi pangan. Ajakan ini menjadi sinyal bahwa Indonesia semakin dekat dengan krisis pangan.

Omongan Tito memicu amarah mantan anggota DPR RI tiga periode, Usman Ermulan. "Kami sejak lahir sudah makan nasi, bagaimana kami mengubah itu. Sekarang pertanyaannya: apakah Anda sudah punya strategi dan konsep? Pikiran Tito sangat tidak bisa kami terima, Anda dulu-lah yang enggak makan nasi, kami jangan, sudah turun-temurun kami makan nasi," ujar Usman, yang juga Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Jambi, Jumat, 6 Oktober 2023.

Baca Juga: Kenaikan Harga Beras dan BBM Picu Inflasi di Jateng September Sebesar 0,41%

Menurut Usman, Tito gagal menjadi menteri karena tak mampu mengarahkan gubernur serta bupati untuk swasembada beras. "Harusnya Anda mendorong bupati hingga gubernur agar daerah yang dipimpinnya bisa swasembada beras, bukan tergantung beras impor," ucap Usman.

Usman mencontohkan tiga kabupaten daerahnya di Provinsi Jambi, yakni Tanjungjabung Barat, Tanjungjabung Timur, dan Kerinci, yang sejak dahulu dikenal sebagai daerah lumbung padi. Dengan wilayah pertanian yang demikian luas. Provinsi Jambi seharusnya mampu swasembada beras.

"Tanjungjabung Barat dan Timur yang tidak tergantung dengan irigasi dan apabila air laut (sungai Batanghari) naik, air tetap masuk. Lalu, Kerinci punya lahan tidur bisa dimanfaatkan dari Hamparan Rawang sampai Danau Kerinci dan kalau dibikin kanal maka kiri-kanannya bisa jadi sawah. Tinggal lagi para kepala daerahnya," sebut Usman.