Jakarta, Gatra.com - PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) masih belum mendapatkan laporan dari publik maupun pemilik akun mengenai data diri atau identitas lengkap terkait nasabah yang diduga bunuh diri yang viral diberitakan.
Direktur Utama AdaKami Bernardino Moningka Vega Jr mengatakan, proses investigasi mengenai kebenaran korban baru dapat dilakukan hingga adanya data lengkap seperti nama lengkap, nomor KTP, dan nomor ponsel nasabah, sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Menurut lelaki yang akrab disapa Dino itu, sampai saat ini AdaKami masih terus melakukan penelusuran mengenai kebenaran korban yang viral diberitakan. Namun sejak berita viral bergulir hingga hari ini, AdaKami belum juga mendapatkan identitas korban yang diceritakan.
"AdaKami masih terus melakukan penelusuran, bahkan AdaKami sudah memenuhi panggilan undangan klarifikasi dari Bareskrim Polri Direktorat Tindak Pidana Siber terkait investigasi internal yang sudah dilakukan oleh AdaKami untuk mendapatkan informasi lebih,” kata Dino dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (6/10).
Selanjutnya, kata Dino, pihak Bareskrim akan melanjutkan sendiri proses investigasinya berdasarkan kewenangannya sesuai amanat undang-undang yang berlaku. Dalam hal ini, AdaKami tidak berhak untuk mengintervensi proses investigasinya.
Sebelumnya, dalam kesempatan yang berbeda Dino mengatakan AdaKami sudah melakukan investigasi sejak berita viral ini muncul. Hingga hari ini, pihaknya telah melakukan investigasi awal untuk mencari debitur berinisial 'K' tersebut, namun pihaknya tidak menemukan nama korban tersebut terdaftar dalam data nasabah perusahaanya.
“Sampai sekarang juga bukan cuma itu, kita juga di dalam file kita sendiri kita dengan data yang ada, ga cukup sih, tapi kita coba aja, dengan inisial 'K', pinjaman sekian, tinggalnya sekian, itu tidak ada di data kita, makanya sekali lagi kita di sini terbuka, kalau ada informasi tambahan terhadap adanya dugaan korban bunuh diri,” kata Bernardino dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (22/9).
Untuk diketahui, telah beredar berita di media sosial dan media massa mengenai adanya dugaan korban bunuh diri, teror penagihan, dan tingginya bunga atau biaya pinjaman. OJK juga diketahui telah melakukan pemanggilan terhadap AdaKami untuk melakukan klarifikasi terhadap berita yang beredar dalam satu minggu ini.
Dari pemanggilan tersebut, diketahui bahwa pihak AdaKami telah melakukan investigasi awal untuk mencari debitur berinisial “K" yang marak diberitakan, namun belum menemukan debitur yang sesuai dengan informasi yang beredar.
"AdaKami juga menyampaikan bahwa telah memeriksa pengaduan-pengaduan mengenai petugas penagihan (debt collector) yang menggunakan pesanan makanan atau barang fiktif untuk meneror peminjam, namun belum menemukan bukti lengkap," ungkap OJK beberapa waktu lalu.
Sementara mengenai bunga pinjaman yang dilaporkan terlalu tinggi, jelas OJK, AdaKami menyampaikan bahwa rincian bunga dan biaya-biaya yang dikenakan telah diinformasikan kepada konsumen sebelum konsumen menyetujui pembiayaan.