
Solo, Gatra.com - Adikarya Batik Nusantara, ajang untuk mengangkat industri batik lokal agar bisa naik kelas, digelar di Solo, pekan ini. Kegiatan yang dimotori oleh Pemberdayaan Perempuan UMKM Indonesia (PPUMI) ini menggandeng para seniman batik agar makin bersemangat untuk terus melestarikan batik.
Ketua Panitia ABN 2023 Tuty Adib menyatakan ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan dalam rangkaian Adikarya Batik Nusantara, yakni pameran UMKM, peragaan busana, dan pemberian penghargaan bagi para pelestari batik.
”Dengan kegiatan ini kami sekaligus berharap agar bisa menjadi momentum kebangkitan batik Nusantara agar lebih mendunia,” kata Tuty di sela pameran UMKM dalam rangkaian Adikarya Batik Nusantara di Solo Square, Kamis (5/10).
Kegiatan untuk melestarikan warisan budaya Indonesia ini juga diisi lomba mode batik yang diikuti oleh 376 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka diminta membuat desain batik baru dengan mengembangkan motif batik klasik.
”Dengan mengembangkan teknik yang sudah ada, motif batik bisa disesuaikan untuk generasi mendatang,” katanya.
Kegiatan ini juga sebagai wujud apresiasi para seniman batik melalui pemberian penghargaan. Selama ini para seniman batik sudah mengabdikan hidupnya untuk melestarikan batik.
”Rencananya penghargaan kami berikan pada Jumat (6/10) besok, bersamaan dengan puncak acara Adikarya Batik Nusantara di Pracima Tuin Pura Mangkunegara,” ujarnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo Aryo Widyandoko mengapresiasi Adikarya Batik Nusantara. Kegiatan ini dinilai mampu mendongkrak ekonomi kreatif dari sektor industri batik dan kepariwisataan.
”Harapannya kegiatan ini bisa menjadi event tahunan di Kota Solo dan bisa berdampak besar bagi industri batik,” katanya.