Jakarta, Gatra.com – Direktur Sales dan Operasi PGN, Faris Aziz, mengatakan, pihaknya menjaga kepastian, keamanan pasokan, dan layanan gas bumi, khususnya untuk wilayah yang terdampak berakhirnya kontrak dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
Faris di Jakarta, Rabu (4/10), menyampaikan, selaku Subholding Gas Pertamina yang menyalurkan gas bumi dari hulu migas ke pengguna di bagian hilir, PGN terus berkoordinasi dengan stakeholder dan pemerintah.
Ia mengungkapkan, koordinasi dan komunikasi dengan berbagai pihak yakni Kementerian ESDM, Ditjen Migas, SKK Migas, dan pihak KKKS telah menghasilkan sinyal positif mengenai kepastian penetapan alokasi dan harga gas untuk pasokan ke wilayah Jawa Bagian Barat, Batam, Sumatera Bagian Tengah dan Selatan.
“Kami telah menandatangani Kesepakatan Bersama sementara dengan KKKS sehingga gas dari hulu sudah dapat dialirkan ke jaringan pipa PGN dan dapat dimanfaatkan oleh pelanggan gas,” ujarnya.
Saat ini, lanjut dia, pihaknya masih menunggu penetapan alokasi serta harga secara resmi dari Menteri ESDM. Tentunya, hal ini akan berdampak terhadap pelayanan PGN dalam memenuhi kebutuhan gas di wilayah-wilayah tersebut.
Namun demikian, lanjut Faris, pelanggan tetap dapat menikmati pengaliran gas bumi sesuai dengan alokasi dan harga yang nantinya akan ditetapkan pemerintah.
Adapun untuk volume pengelolaan di Jawa Bagian Barat yang mencakup Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat adalah sebesar lebih dari 500 BBTUD. Sedangkan jumlah pelanggannya lebih dari 200.000 terdiri dari segmen rumah tangga, pelanggan kecil, pelanggan komersial, dan industri hingga pembangkit tenaga listrik.
Faris menjelaskan, infrastruktur gas bumi di Sumatera ke Jawa Bagian Barat didukung oleh infrastruktur yang terdiri dari infrastruktur jaringan pipa transmisi, distribusi, FSRU, serta fasilitas pedukung lainnya.
Menurutnya, infrastruktur ini terintegrasi menghubungkan multi pasokan dari berbagai sumber pasokan gas, baik gas pipa maupun gas LNG yang dikelola secara baik oleh PGN Group. Hal ini merupakan komitmen PGN dalam menjaga keandalan penyaluran gas kepada para pelanggan sehingga akan menciptakan kepastian, kontinuitas, dan dukungan bagi pemanfaatan energi ramah lingkungan dan peningkatan perekonomian.
Sedangkan di Batam, ujar Faris, pengelolaan volume PGN telah mencapai lebih dari 90 BBTUD untuk melayani 5.971 pelanggan terdiri dari segmen rumah tangga, pelanggan kecil, pelanggan komersial, dan industri hingga pembangkit tenaga listrik melalui infrastruktur pipa gas bumi sepanjang 273,46 Km.
Infrastruktur gas bumi PGN melewati beberapa kawasan industri dan pusat komersial di Batam, seperti Tanjung Uncang, Panbil, Batamindo, Kabil, Batam Centre, dan Lubuk Baja. Dukung oleh infrastruktur yang andal serta personel yang kompeten, PGN terus berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan serta potensi pasar di wilayah Batam yang tersebar di Pulau Batam, Bintan, dan Kundur dengan total potensi volume pemakaian gas mencapai 118,60 BBTUD.
Ia menyampaikan, pasokan gas bumi yang andal merupakan salah satu faktor kunci dalam mengembangkan pemanfaatan gas bumi secara nasional, termasuk memenuhi kebutuhan potensi pasar di wilayah Batam.
Di wilayah Sumatera Bagian Tengah, kata Faris dalam siaran pers, area operasi PGN meliputi di Dumai dan Pekanbaru dengan volume penyaluran lebih dari 30 BBTUD untuk melayani hampir 14.000 pelanggan di segmen rumah tangga, pelanggan kecil, komersial, dan industri.
Selanjutnya di Sumatera Selatan (Sumsel) dan Lampung, ujar Faris, PGN melayani lebih dari 68.000 pelanggan dengan total volume pengelolaan mencapai hampir 18 BBTUD.
“Ke depannya dalam menjaga pemenuhan kebutuhan gas bumi nasional, PGN terus mengupayakan ketersediaan volume gas bumi,” katanya.
Selain gas pipa juga melalui pasokan LNG sehingga tingkat layanan kepada pelanggan eksisting tercapai serta dapat memenuhi pertumbuhan potensi demand ke depan, baik di Jawa Bagian Barat, Batam, Sumatera Bagian Tengah dan Selatan maupun di seluruh wilayah operasi PGN di Indonesia.
“Kami meyakini penyerapan gas bumi yang tinggi di berbagai sektor akan berdampak positif pada peningkatan perekonomian nasional,” ujar Faris.
PGN juga berkomitmen dalam pengembangan infrastruktur dan inovasi layanan gas bumi yang andal, sehingga ikut berdampak positif terhadap penyerapan energi ramah lingkungan di dalam negeri semakin meningkat. Gas bumi mempunyai nilai tambah sebagai energi alternatif di masa transisi energi menuju target Net Zero Emission tahun 2060 mendatang.
“PGN berprinsip untuk terus menjaga keandalan penyaluran gas dan pembangunan infrastruktur gas bumi secara optimal. Di lain sisi, kami juga terus mempertimbangkan skenario bisnis secara detail dan berkelanjutan, baik pada sisi operasional maupun finansial,” kata dia.