
Jakarta, Gatra.com - Colliers Indonesia melaporkan harga sewa gedung perkantorkan di Jakarta akan mengalami peningkatan tahunan kurang dari 3 persen dari tahun 2023 hingga 2025 mendatang.
“Tarif sewa karena masih kompetitif tidak akan lebih dari 3 persen dari tahun 2023 sampai tahun 2025. Jadi memang ada peningkatan tapi tidak terlalu signifikan karena angkanya 3 persen,” kata Senior Associate Director Research Colliers Indonesia Ferry Salanto dalam paparan Colliers Virtual Media Briefing, Rabu (4/10).
Dalam paparanya, Ferry menjelaskan berdasarkan tarif dasar sewa untuk di wilayah Distrik Bisnis Pusat (CBD) yaitu sebesar Rp240. 822 per meter persegi per bulan. Sedangkan di luar CBD sebesar Rp168.793 per meter persegi per bulan.
Namun, tarif dasar sewa di luar CBD tersebut diperkirakan akan terus turun. Akan tetapi untuk rata-rata tarif sewa gedung di TB Simatupang diproyeksikan akan mulai naik.
Sedangkan, tarif sewa gedung kantor di area Rasuna Said, Gatot Subroto, dan Satrio terus terkoreksi. Dengan adanya LRT, area ini diharapkan akan mulai diminati seiring dengan membaiknya kondisi pasar.
Dalam kesempatan itu, Ferry menjelaskan bahwa, di kuartal terakhir, banyak perusahaan beralih dari tren work from home (WFH) ke work form office (WFO), terutama oleh perusahaan swasta yang termasuk juga mengadopsi model hibrid.
Di sisi lain, Ferry menjelaskan, pasok gedung kantor di Jakarta tidak mengantisipasi pertumbuhan substansial, setidanya hingga tahun 2025. Adapun tingkat hunian kantor bergantung pada faktor seperti dinamika pasokan dan tingkat penyerapan di pasar. Oleh karena itu, tahun 2026 diantisipasi menjadi tahun kunci bagi pasar bisnis kantor.
Tahun politik 2024 mendatang, kata Ferry, akan adanya penurunan dalam aktivitas bisnis, termasuk transaksi gedung kantor.
“Dengan keseimbangan antara pasokan dan permintaan, diperkirakan sektor kantor Jakarta akan memerlukan waktu 2 hingga 3 tahun lagi untuk mencapai perbaikan yang signifikan,” jelasnya.