Tuban, Gatra.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, operasi pasar murah dan penyaluran berbagai bantuan dan zakat produktif ini sengaja digelar untuk stabilisasi harga dan menjaga pasokan kebutuhan bahan pokok (bapok), serta meringankan beban masyarakat.
"Operasi pasar murah ini harapannya bisa meringankan beban masyarakat. Sekaligus memudahkan akses kebutuhan pokok dengan harga terjangkau bagi masyarakat," katanya dalam gelaran operasi pasar murah sekaligus menyalurkan berbagai bantuan dan zakat produktif di kabupaten/kota di Jatim, Selasa (3/10).
Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka menyambut HUT ke-78 Provinsi Jawa Timur tersebut digelar di Pendopo Kridha Manunggal Tuban, Kabupaten Tuban, Sa hari Senin (2/10).
Pada operasi pasar murah di Tuban yang merupakan titik ke-25 ini disediakan bahan pokok yang dijual dengan harga dibawah harga pasaran. Yaitu, beras medium dengan harga Rp. 10.200/kg, minyak goreng dengan harga Rp. 13.000/liter, gula pasir dengan harga Rp. 13.000/kg, dan telur ayam ras dengan harga Rp. 22.000/kg. Juga dijual aneka produk IKM makanan dan minuman khas Tuban.
Gubernur Khofifah menambahkan, operasi pasar murah ini sekaligus sebagai upaya untuk menstabilkan harga beras. Dimana, saat ini, beras medium dan premium di Indonesia harganya di pasaran berada di atas HET.
"Namun di Jatim dalam kurun waktu dua minggu terakhir harga beras berangsur sudah turun. Khususnya jika dibandingkan dengan daerah lain di Pulau Jawa," tandasnya.
Terkait harga beras yang masih di atas HET, Khofifah menjelaskan penyebabnya ialah harga Gabah Kering Giling (GKG) dan Gabah Kering Panen (GKP) di tempat penggilingan sudah di atas HET, sehingga berdampak terhadap harga beras di pasaran.
Ia memastikan ketersediaan beras yang ada di Jatim cukup bahkan surplus. Saat ini, Jatim juga mensuplai 16 provinsi di Indonesia Bagian Timur termasuk Sulawesi Selatan, serta Riau, dan Bangka Belitung.
"Artinya, Jatim harus melihat bahwa persoalan beras ini akan terus didedikasikan untuk kebutuhan warga bangsa Indonesia," imbuhnya.
Khofifah meminta seluruh daerah di Jatim dapat menjaga ketahanan pangan melalui pemanfaatan lahan yang ada. Dan, ketahanan pangan ini harus dilakukan secara komprehensif serta dibangun oleh semua lini secara efektif dan efisien.
"Salah satu contohnya sayur sayuran bisa dioptimalkan dilahan terbatas dengan menggunakan polybag hingga hydroponic. Mari kita manfaatkan lahan di lingkungan terkecil yang kita miliki," katanya.
Gubernur juga mengingatkan, saat ini dunia sedang menghadapi krisis pangan, krisis energi dan krisis keuangan. Untuk itu, sejumlah upaya mitigasi terus disiapkan. Seperti saat musim kemarau, banyak area persawahan yang membutuhkan irigasi sehingga meminta setiap daerah membuat sumur pompa.
Usai gelaran pasar murah, Gubernur Khofifah menyalurkan secara langsung berbagai bantuan, tali asih dan zakat produktif kepada para Penerima Manfaat (PM) di Tuban yang merupakan titik ke-14.
Berbagai bantuan tersebut, yaitu Program Keluarga Harapan (PKH) Perlindungan Lanjut Usia (Plus) kepada 2.333 penerima manfaat (PM) yang disalurkan secara simbolis kepada 20 PM.
Kemudian, bansos Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) kepada 34 PM penyandang disabilitas, bantuan alat bantu mobilitas disabilitas sebanyak 37 unit, dan bansos Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) kepada 60 PM.
Ada pula Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) untuk buruh pabrik rokok lintas wilayah Jatim asal Tuban kepada 26 PM. BLT DBHCHT buruh pabrik rokok lintas wilayah Jatim asal Tuban telah diserahkan sebelumnya di Surabaya kepada 797 PM.
Selain itu, diserahkan pula tali asih kepada 20 orang personel Taruna Siaga Bencana (Tagana), 20 orang Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), dan bantuan transportasi kepada 30 Pendamping PKH.
Bansos tersebut disalurkan melalui cash transfer dengan difasilitasi Bank Jatim. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemanfaatan bantuan yang telah diberikan Pemprov Jatim kepada penerima manfaat.
Dalam kesempatan yang sama, disalurkan pula zakat produktif untuk 100 pelaku usaha ultra mikro di wilayah Tuban.
“Kita semua berdoa panjenengan rezekinya berkah. Dan Allah memberikan kesejahteraan di dunia dan akhirat," katanya.
Sementara itu, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky menyampaikan, rasa terima kasih atas perhatian Gubernur Khofifah yang telah memberikan berbagai bansos hingga penyaluran zakat produktif kepada masyarakat penerima.
Menurutnya, apa yang telah dilakukan Gubernur Khofifah merupakan sebagai bentuk kecintaan kepada masyarakatnya. Kebaikan dan perhatian yang dilakukan merupakan sebuah legacy yang baik dan menjadi inspirasi.
"Apa yang dilakukan Ibu Gubernur merupakan sebuah legacy yang perlu diteruskan. Kita harap, setelah diberikan zakat maupun bansos para penerima bisa mengupgrade diri sehingga meningkatkan perekonomiannya," terangnya.
Salah satu warga yang ikut mengantre di pasar murah yakni Kholisatul (26 tahun), mengaku senang dengan adanya pasar murah ini. Menurutnya, bahan pokok yang dijual di pasar murah ini harganya jauh lebih rendah dari pasaran, terutama untuk komoditi beras.
"Disini beras Rp.10.200/kg, dan tadi waktu saya mengantre tidak disangka-sangka sama Bu Khofifah dikasih telur gratis 1 kg. Katanya buat ibu-ibu yang bawa anak. Saya terharu, beliau baik sekali. Semoga beliau sehat selalu," kata ibu rumah tangga satu anak ini.
Hal senada dirasakan Purwati, penjual tahu petis yang sehari-hari berjualan di sekitar Alun-Alun Tuban. Ia mengaku sangat bersyukur menerima zakat produktif serta paket sembako dari Gubernur Khofifah. Menurutnya, zakat produktif ini akan ia gunakan sebagai tambahan modal berjualan.
"Alhamdulillah ini sangat berarti buat saya. Karena jualan saya itu kan tidak pasti, kadang laris kadang ya sepi. Jadi adanya zakat produktif ini sangat membantu untuk tambahan modal. Matur nuwun Bu Khofifah," katanya.