Pati, Gatra.com – Tradisi Meron di Desa Sukolilo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, kembali dihelat pada momen Maulid Nabi Muhammad SAW. Sebanyak belasan gunungan diarak sepanjang Jalan Sukolilo–Pati, Jumat (29/9).
Ribuan warga nampak memadati sisi jalan saat prosesi sakral peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dilakukan. Tujuannya tak lain untuk berebut berkah gunungan Meron.
Tidak seperti gunungan pada umumnya, gunungan Meron dirangkai dari hasil bumi, once, bunga, jagoan, mancungan, ampyang cucur, daun wadiro, dan tiap bagian ancak.
Ketua Panitia Meron, Mohammad Soban Rohman, mengatakan, ada sebanyak 13 gunungan dalam acara Meron tahun ini.
"Rangkaian acara telah kita mulai sejak hari Senin kemarin. Dan hari ini adalah puncaknya, kita iring 13 gunungan. Ini sebagai rasa syukur kepada Allah SWT atas hasil alam yang melimpah, sekaligus memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW," ujarnya.
Rohman menuturkan, kearifan lokal yang telah berlangsung ratusan tahun itu berasal dari budaya Mataram Islam yang dibawa ke kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani.
"Asal usul itu dari kerajaan Mataram Yogyakarta, ada prajurit yang diperintahkan untuk ke kerajaan (kadipaten) Pati. Setelah tugasnya selesai balik lagi ke Yogyakarta. Di tengah perjalanan, tepatnya di desa ini bertepatan dengan Maulid Nabi. Karena prajurit itu sangat menghargai tradisi Maulidi di Mataram, yang dikenal Gerebek Jogja, pelaksanaannya dilakukan sehari selepas acara yang di Jogja itu," katanya.