Jakarta, Gatra.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengapresiasi program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang dilakukan oleh PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan diinisiai oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya memang sangat jatuh cinta dengan program PNM Mekaar yang diawali oleh Presiden Jokowi,” kata Erick dalam keterangan pers, Minggu (1/10).
Erick mengungkapkan, saat diberi amanah sebagai menteri BUMN, jumlah nasabah Mekaar PMN sebanyak 6,5 juta. Melalui kerja keras direksi dan komisaris PNM, sekarang sudah hampir di angka 14,8 juta nasabah.
“Ini angka yang luar biasa,” ujar Ercik saat menghadiri kegiatan “Rek Ayo Rek Dolen Karo Pak ET” di Surabaya, Jawa Timur (Jatim) pada akhir pekan ini.
Atas dasar itu, lanjut Erick, Kementerian BUMN bersama para direksi dan komisaris PNM akan terus mengupayakan agar ke depannya bisa mencapai angka 20 juta nasabah.
“Di Jawa Timur saja sekarang itu sudah 2,7 juta nasabah dengan kurang lebih telah menyalurkan sebanyak Rp39 triliun, itu angka yang luar biasa besar,” ujarnya.
Namun demikian, kata dia, pihaknya meminta PNM dan semua pihak yang terkait tidak lantas berpuas diri karena masih banyak masyarakat, terutama ibu-ibu yang membutuhkan pendanaan untuk dapat membangun ekonomi rumah tangga mereka.
Menurutnya, jika 20 juta nasabah itu tercapai, dengan berpedoman dari data keluarga tidak mampu saat pemerintah memberikan bantuan pangan, yaitu beras 10 kilogram pada September hingga November 2023 itu mencakup 21,3 juta orang.
“Kalau secara teori dan perkiraan, kalau PNM ini bisa mencapai 20 juta akan bisa saling menopang dan mendukung dalam pengentasan keluarga tidak mampu,” katanya.
Selanjutnya, kata Erick, bagaimana mengubah pola pikir masing-masing individu bisa menjadi pengusaha agar dapat mengelola bantuan yang diberikan oleh PNM Mekaar.
“Bayangkan, tadi ada seorang ibu mempunyai anak 10, sendirian, buktinya bisa bekerja dan berdagang dengan keterbatasannya,” kata dia.
Ibu tersebut, lanjut dia, telah mempunyai kendaraan motor dan kalau mengecek keluarga di rumah bisa memakai gawai. “Itu terobosan yang luar biasa karena mampu mengelola dana untuk menghidupi keluarganya,” ujarnya.
Erick berharap, selain menjadi lembaga pinjaman, ke depannya PNM juga harus bisa mendampingi para nasabah untuk dapat mengelola modal tersebut menjadi yang lebih bermanfaat bagi keluarga dan sekitarnya.
"Kami akan kerja sama juga dengan banyak pihak, nanti dengan organisasi-organisasi seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah atau bahkan dengan para pekerja migran,” ujarnya.
Menurut Erick, itu bisa menjadi salah satu cara untuk percepatan mencapai 20 juta nasabah karena banyak juga pekerja migran yang pulang dan sudah punya dana tetapi belum semua mengerti untuk menjadi seorang pengusaha.
Ia menyampaikan, pihaknya mendorong PNM melakukan hal-hal tersebut untuk membangun ekosistem agar perekonomian di Indonesia bisa tambah kuat serta kian bertambahnya jumlah nasabah Mekaar.
“Potensinya di Indonesia Timur terutama, ini masih belum terjamah. Saya yakin dengan perubahan sistem yang digitalisasi dari PNM ini akan lebih mudah nantinya,” ucap Erick.
Selain itu, bapak empat anak tersebut juga mengingatkan, bagi para calon nasabah PNM agar dapat berhati-hati, terutama masyarakat yang ada di desa-desa atas pihak tertentu yang melakukan penipuan mengatasnamakan PNM Mekaar.
“Banyak sekarang program Mekaar-Mekaaran di desa-desa, terjadi penipuan di sana-sini juga. Saran saya, sebelum melihat merk Mekaar itu, lihat dulu apakah itu PNM atau dari pemerintah, karena saya dapat laporan banyak penipuan saat ini,” ungkapnya.
Dalam kegiatan tersebut, Erick Thohir juga memberikan apresiasi bagi ibu-ibu PNM berupa tambahan modal masing-masing Rp1 juta serta Rp250 ribu bagi para Account Officer (AO) PNM.