Jakarta, Gatra.com - Bakal calon presiden (Capres) Prabowo Subianto diyakini sebagai figur yang bisa menjadi pemersatu para tokoh nasional. Karena hal itulah, Prabowo menjadi sosok pemimpin yang tepat bagi Indonesia di masa yang akan datang.
Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional (LSN), Gema Nusantara Bakry. Is menerangkan, Prabowo merupakan sosok yang mempunyai kapasitas untuk menjadi pemersatu tokoh nasional. Selain itu, ia juga menegaskan, Prabowo merupakan sosok yang legowo pun kerap diserang fitnah, namun tak bergeming dan memilih tidak menyerang balik.
“Pak Prabowo saya yakin mempunyai strategi menjunjung persatuan nasional, Pak Prabowo juga cenderung mempersatukan tokoh – tokoh nasional, serta tidak menyerang tokoh lainnya,” kata Gema dalam keterangannya.
Gema menilai mencairnya hubungan antara Presiden Jokowi dan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sedikit banyak memiliki andil Prabowo di dalamnya. Oleh karena itu, Gema menilai Prabowo merupakan sosok yang tepat untuk menjadi Presiden Indonesia di masa yang akan datang.
Tak hanya memiliki kapabilitas dalam mempersatukan tokoh nasional, Prabowo juga sudah mengantongi banyak pengalaman di pemerintahan. Gema menyimpulkan, pengalaman yang dimiliki Prabowo bisa menjadi bukti kuat jika dirinya mampu memimpin Indonesia.
“Pengalaman Prabowo dalam memimpin di pemerintahan dengan menjadi salah satu menteri berkinerja terbaik di pemerintahan Jokowi, jadi modal bagus untuk Prabowo di Pilpres 2024,” ucap Gema.
Selain menjadi sosok pemersatu bagi tokoh – tokoh nasional, Prabowo juga terus menorehkan peningkatan elektabilitas dari waktu ke waktu. Berdasarkan kepada hasil survei yang diadakan LSN pada periode 20–30 September 2023, Prabowo berada di urutan teratas simulasi tiga nama capres.
Prabowo berhasil mengalahkan elektabilitas Capres PDIP Ganjar Pranowo dan Capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan. Di dalam hasil survei tersebut, Prabowo mengantongi dukungan tertinggi dengan 40,9 persen, diikuti Ganjar dengan 33,1 persen dan Anies 22,2 persen.