Purworejo, Gatra.com- Tak bisa dibayangkan perasaan Rini Puji Astuti yang tinggal di RT 04 RW 01, Desa Sokowaten, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Hampir dua minggu ia kehilangan putrinya, Nurvika Aulia Anggraeni (23).
Rini pun telah berusaha mencari anak gadisnya yang masih tercatat sebagai Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP) dengan berbagai cara. Menghilangnya Vika oun pernah diunggah oleh pengguna Facebook di grub FB dan dikomentari oleh ratusan orang.
Ia juga sudah melaporkan menghilangnya sang anak ke Polsek Banyuurip, namun hingga kini belum ada tanda-tanda atau informasi keberadaan gadis pendiam tersebut.
Kepada wartawan, Rini menceritakan, awal hilangnya Nurvika adalah setelah berangkat untuk mengajar di SMK Kristen Kutoarjo. "Hari Kamis (21/09) sekitar pukul 12.30 WIB, masih WA saya, pamit baik-baik (pergi mengajar). Lalu saya jawab kalau saya akan mengantar pesanan kerang. Tapi jawabannya hanya 'oke' begitu. Iya ini sudah seminggu lebih," kata Rini, Sabtu (30/9/2023).
Setelah kontak terakhir tersebut, lanjut Rini, kemudian telepon genggam milik anaknya tidak bisa lagi dihubungi. Lalu pada Senin (25/9) Nurvika menghubungi ibunya dan mengabarkan jika ia berada di daerah Wirobrajan, Yogyakarta. Namun, dalam percakapan tersebut, Rini menemukan kejanggalan. Nurvika sering mengirim gambar kakinya, namun dalam kondisi kotor. Hal itu semakin membuat Rini takut dan was-was.
"Terakhir WA hari Senin (25/09). Terus setiap kirim WA itu gambar kakinya, padahal kakinya mulus tapi digambar menjadi kotor, saya jadi takut, was-was, bilangnya dia sekarang di Wirobrajan, dekat Malioboro katanya," kata Rini dengan terisak.
Rini sebenarnya ingin sekali mencari anaknya ke Yogyakarta. Namun dia mengaku tidak sanggup jika mencari sendirian karena suami Rini juga sudah tiada. Rini sebenarnya sudah melaporkan hilangnya Nurvika ke Polsek Banyuurip. Namun hasilnya hingga kini juga belum jelas. Rini juga sudah meminta agar telepon genggam anaknya agar dilacak pihak kepolisian. Namun, dari pengakuan Rini, polisi tidak berhasil melacak telepon genggam tersebut.
"Saya mau cari ke sana (Yogyakarta) ya..susah, saya apa-apa sendiri, suami sudah tidak ada. Saya laporan ke Polsek (Banyuurip), tapi katanya sudah diteruskan ke Polres (Purworejo), lalu kemarin dari Polres hari Selasa (26/9) ke sini, katanya sudah dilimpahkan ke Polda DIY untuk dilanjutkan ke Polsek Wirobrajan. Katanya sudah, tapi katanya nggak bisa ditrack (dilacak)," katanya.
Nurvika saat ini masih kuliah Pendidikan Bahasa Inggris di UM Purworejo. Seharusnya, saat ini Nurvika sudah diwisuda, namun karena hilang, hal itu urung terjadi. Rini hanya bisa berharap agar anaknya bisa ditemukan dalam keadaan sehat seperti saat terakhir menghilang. "Ini semester akhir, harusnya sudah wisuda, kuliah di UMP. Semoga bisa segera ketemu lagi, semoga sehat-sehat tidak terjadi apa-apa," harap Rini.
Dalam kesempatan terpisah, Kasat Reskrim Polres Purworejo, AKP Andre Birawa membenarkan jika ada laporan terkait orang hilang di Polsek Banyuurip atas nama Nurvika. Pihak kepolisian kemudian melakukan upaya pencarian dengan menyebar informasi terkait hilangnya Nurvika. Namun demikian, polisi hingga kini belum beehasil menemukan lokasi keberadaan Nurvika saat ini.
Saat Gatra mencoba menghubungi nomor ponsel Nurvika mellaui WA maupun panggilan selular, nomor tersebut sudah tidak aktif.***