Pati, Gatra.com - Harga gabah kering terus melonjak naik dari tangan petani di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Bahkan saat ini telah menyentuh diangka Rp7.500 per kilogram. El Nino yang memicu kekeringan dituding jadi biang utama.
Ketua Serikat Petani Pati (SPP), Kamelan mengatakan, harga gabah pada musim kemarau tahun ini, merupakan rekor tertinggi dalam sejarah tani di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani.
"Harga gabah kering antar Rp7.500 - 8.000 per kilogram. Ini adalah yang paling tinggi dalam sejarah. Itu dari petani ya. Belum masuk ke penggilingan," ujarnya, Jumat (29/9).
Harga tersebut dipastikan bakal bertahan dan bahkan dimungkinkan akan mengalami kenaikan lagi. Mengingat, gabah yang ada sekarang dari musim tanam (MT) kedua. Pada MT ketiga diproyeksikan jumlah produksi gabah menurun karena efek El Nino.
"Biasanya harga gabah itu dikisaran Rp5.000. Kalau sudah diproses di penggilingan harganya lebih tinggi karena ada biaya tetek bengek. Semakin tinggi kalau sudah masuk di pasaran," terang Kamelan.
Pekerja Penggilingan Bumirejo, Kardi mengamini, jika terjadi kenaikan harga gabah karena minimnya stok komoditas. Kondisi tersebut sudah terjadi dalam dua bulan ke belakang. Imbasnya terjadi penurunan produksi.
"Terhitung mahal karena tidak ada stok. Ini paling cuman 10 ton. Padahal di penggilingan ini biasanya minim itu 20 ton. Harga gabah kering Rp720.000 per kuintal. Sebelumnya Rp600.000 per kuintal," bebernya.