Palembang, Gatra.com - Gibran, bayi berusia 4 bulan terkena insfeksi saluran pernafasan akut dan sempat terjebak dalam kepungan asap kebakaran hutan dan lahan bersama warga satu kampung RT 13, Desa Tanjung Serang, Kecamatan Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
Sadria (21) Ibu Gibran mengisahkan jika kebakaran hutan dan lahan yang mengepung kampungnya itu, membuat semua warga harus dievakusi termasuk dirinya dan anaknya.
"Asap tebal sampai tidak dapat melihat apa apa lagi dengan jarak dekat dan asap masuk rumah," kata Sadria sembari menggendong anaknya, Minggu kemarin (24/9/2023) di rumahnya, usai beberapa hari lalu kejadian sempat membuat trauma warga.
Kondisi itu membuat panik semua warga karna lahan yang terbakar juga hanya beberapa meter dari rumah warga lainnya.
"Kamipun harus di evakuasi bersama anak saya Gibran, ketempat keluarga yang berada di Desa lainnya selama tiga hari,"jelasnya.
Sadria mengucapkan terima kasih rasa syukur atas bantuan pihak tim satgas karhutla gabungan.
"Alhamdulillah anak saya mulai membaik kesehatannya, hanya masih batuk saja,"ungkapnya
Effendi, Ketua RT 13, juga mengungkapkan bahwa kondisi saat itu, kabut asap sudah sangat tebal dan warga kampung harus dievakuasi
"Ada 20 KK yang dievakuasi dari RT 13 ini, karena kondisi yang sudah berbahaya bagi keamanan dan kesehatan warga,"jelasnya
Selain itu, Effendi juga mengatakan bahwa beberapa warga telah terdampak kesehatannya akibat kabut asap itu.
"Warga juga ada yang sudah terkena batuk-batuk akibat kebakaran lahan kemarin,"ucapnya.
Effendi juga menceritakan, bahwa dalam penanganan karhutla dan evakuasi warga di kampungnya, dibantu langsung oleh pihak Satgas Karhutla Gabungan, baik itu dari Manggala Agni yang memadamkan Api, BPBD, Pemadam Kebakaran, TNI, POLRI,Pemda, Dinas Kesehatan Daerah, dan unsur lainnya, yang membantu semua sehingga warga dapat terselamatkan.
"Terima kasih semuanya tim satgas karhutla, telah membantu kami dari bahaya Api,"tutupnya.
Sementara itu, Mamat salah satu anggota Manggala Agni Daops OKI, mengatakan bahwa pemadaman terus dilakukan termasuk diwilayah gambut yang dekat dengan pemukiman warga yang terdampak Asap karhutla itu.
"Kemarin itu kita padamkan Api yang hampir menyambar rumah warga itu, saat inj sumber Air embung juga banyak telah mengering dan tim kita akan siaga 24 jam pastinya untuk pemadaman," tutup Mamat.