Home Sumbagteng Sumringah Indah Warga Rempang

Sumringah Indah Warga Rempang

Batam, Gatra.com - Ibu muda itu nampak sumringah begitu menengok anak gadisnya yang masih balita, langsung berbaur dengan bocah seusianya di komplek perumahan di kawasan Tembesi Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) itu, tiga hari lalu.

Pemandangan yang nyaris tak pernah ditengok Indah Sumiati waktu masih tinggal di kawasan Sembulang Pulau Rempang.

"Kalau di sana kan teman-temannya jauh. Paling bisa ketemu kalau lagi Posyandu. Beda dengan di sini, tetangga banyak," perempuan yang sedang hamil muda anak kedua ini masih kelihatan sumringah.

Yang membikin Indah semakin senang pindah ke rumah itu, dia enggak repot mengangkati barang-barang miliknya. Semua dibantu oleh personil dari Badan Pengusahaan (BP) Batam.

"Dalam kondisi hamil begini, kami memulai sesuatu yang baru. Insya allah kami percaya pada pemerintah. Doa saya semoga semuanya berjalan lancar dan rumah kami yang baru segera selesai," perempuan cantik ini berharap.

Indah adalah satu dari tiga kepala keluarga yang pindah tiga hari lalu itu. Dua keluarga lagi; Sarina dari Pasir Panjang dan Winarto dari Sei Buluh.

Ketiganya kebetulan memilih sewa mandiri. Indah dan Winarto di kawasan Tembesi, sementara Sarina di kawasan Batu Aji.

Kepada mereka, BP Batam langsung memberikan duit bayar sewa dan biaya hidup untuk tiga bulan. Lantaran jumlah anggota keluarga Indah lebih banyak, dia kebagian duit Rp14,4 juta. Yang Rp10,8 juta untuk biaya hidup, sisanya sewa rumah.

"Kami pindah sukarela. Saya dan istri berharap di tempat yang baru nanti, kehidupan kami bisa lebih baik," suami Sarina, Rantau, berharap.

Sarina sendiri mengaku percaya bahwa pemerintah akan memberikan yang terbaik buat mereka. "Hari-hari saya kerja, apa saja sudah saya kerjakan. Kami bisa menerima pemindahan ini, Pak. Kami bersyukur sudah dikasi uang, dikasi rumah dan tanah, bersurat-surat resmi pula nantinya rumah kami," ujarnya.

Sampai sekarang, BP Batam terus melakukan pendekatan persuasif kepada warga Rempang untuk pindah dari kawasan itu.

Data yang didapat Gatra.com, hingga 27 September 2023, warga yang sudah mendaftar untuk pindah mencapai 317 KK. Sementara yang sudah berkonsultasi 467 KK.

Ini tentu menjadi bentuk dukungan warga, terhadap pengembangan Kawasan Rempang yang masuk dalam daftar Program Strategis Nasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI itu.

Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, pun nampak senang menengok kenyataan itu. Yang pasti kata dia, pergeseran warga yang terdampak pengembangan Rempang Eco-City, tanpa ada paksaan ataupun intervensi dari pihak manapun.

"Begitu warga pindah, uang sewa dan biaya hidup untuk tiga bulan langsung diserahkan. Ini bentuk komitmen BP Batam. Kita kasi pilihan kepada masyarakat. Mereka memilih hunian yang sudah kita siapkan, boleh. Memilih hunian secara mandiri juga boleh. Ambil uang boleh atau menerima hunian yang sudah disiapkan juga enggak apa-apa," kata Rudi di Marketing Center BP Batam, dua hari lalu.


 

205