Jakarta, Gatra.com – Ketua Dewan Pembina DPP Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (PAPDESI), Ganjar Pranowo, meminta para kepala desa (Kades) menyejahterakan dan memakmurkan masyarakat desa serta tidak melakukan korupsi.
“Saya titip ya, mari kita bicara betul-betul kepentingan desa, makmurkan desa dan warganya,” kata Ganjar ketika membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) DPP PAPDESI ke-2 di Gedung SMESCO, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (26/9).
Dalam Rakernas bertajuk “Mendorong Pemerintah Segera Mengesahkan Revisi Terbatas UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa” ini, Ganjar juga mengingatkan para kades jangan melakukan korupsi.
“Enggak ada korupsi, titip-titip, jangan ada korupsi, betul-betul saya titip,” ujarnya disambut teriakan “Siap” dari seribu lebih kades yang hadir di Rakernas.
Ia juga mengharapkan Rakernas DPP PAPDESI ke-2 ini bermanfaat bagi para kades yang hadir dari seluruh Indonesia, di antaranya Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Jawa Barat (Jabar), Jawa Timur (Jatim), Jawa Tengah (Jateng), hingga Maluku.
“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, izinkan saya mewakili semuanya untuk membuka rapat kerja ini, mudah-mudahan berkah dan manfaat,” katanya.
Ia yakin bahwa para kades sudah mengetahui tata kelola, bagaimana cara memajukan desanya, aturan yang harus diikuti hingga dimengerti hal-hal yang tidak boleh dilakukan ketika menjabat sebagai kades.
Ganjar melalui keterangan pers, sempat memuji perkembangan Badan Usaha Milik Desa (BumDes) yang sudah maju. Ia meminta para kades agar mempunyai tekad dan semangat yang kuat untuk memakmurkan masyarakat desa.
“Sumber dayanya sudah ada, tata kelolanya 'jenengan' semua sudah tahu, regulasinya, rambu-rambunya sudah ada, tinggal dorong saja. Istilahnya, gas pol,” katanya.
Ganjar juga mendorong agar pemerintahan desa (Pemdes) lebih baik lagi dalam melayani masyarakat. Untuk itu, ia meminta Pemdes memperbanyak pelatihan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) di desanya masing-masing.