
Bogor, Gatra.com - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) optimis terhadap target penerimaan pajak negara pada 2023 yakni senilai Rp1.818,2 triliun akan tercapai. Hal ini disampaikan Direktur Potensi, Kepatuhan, dan Penerimaan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu, Ihsan Priyawibawa.
Ihsan mengatakan penerimaan pajak diperkirakan akan mencapai realisasi yang lebih besar dari Target APBN 2023 yakni senilai Rp1.718,0 triliun. Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan spillover effect dari kenaikan harga komoditas tahun 2022 jadi alasannya.
“Akhir tahun nanti Insya Allah kita masih tumbuh positif 5,9 persen, secara nominal ada di Rp1.818,2 triliun,” kata Ihsan dalam acara Media Gathering Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Hotel Grand Aston, Puncak, Bogor, Jawa Barat, Selasa (26/9).
Namun demikian, kata Ihsan, pertumbuhan penerimaan pada akhir tahun yakni sebesar 5,9% tersebut diperkirakan lebih rendah dibandingkan realisasi pertumbuhan pada Januari-Agustus tahun lalu yakni 6,4 persen. Hal tersebut terjadi karena penurunan harga komoditas berlanjut dan perlambatan perdagangan global yang persisten. Hal ini akan menimbulkan tekanan pada PPh/PPN Impor dan PPN DN, serta akan mendorong WP untuk melakukan penurunan Angsuran PPh Badan.
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, hingga akhir Agustus 2023, penerimaan negara telah terkumpul sebesar Rp1.246,97 triliun. Capaian ini terdiri dari PPH Non Migas Rp708,23 triliun, PPN & PPnBM mencapai Rp447,58 triliun, PBB & Pajak lainnya yang sebesar Rp11,6 triliun, serta PPH Migas sebesar Rp48,51 triliun.
“Untuk kepabeanan dan cukai kita sudah mengumpulkan Rp171,6 triliun atau 56,6 persen dari target kita,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita September pada Rabu (20/9) lalu.