Demak, Gatra.com - SMP Plus Latansa Demak yang sedang mengikuti Sekolah Penggerak angkatan satu (1), menjalankan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Di dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila terdapat tema yaitu gaya hidup berkelanjutan.
Kepala SMP Latansa Demak Nur Khafidhoh, S.Pd menerangkan, topik yang digunakan adalah pengolahan sampah. Di dalam pengelolaan sampah terdapat pembuatan eco enzyme.
Baca Juga: Kemendikbud Beberkan Tantangan Vokasi Dalam Penuhi Kebutuhan Industri
"Pembuatan eco enzym ini sejalan dengan program Adiwiyata yang sedang dijalankan oleh SMP Plus Latansa Demak," ujarnya.
Dia menambahkan, SMP Plus Latansa Demak ingin memberikan pembelajaran yang kreatif, inovatif,dan cinta alam dengan memberikan workshop pembuatan eco enzym kepada murid bekerja sama dengan Universitas PGRI Semarang.
Acara menghadirkan peserta dari seluruh murid dan dewan guru SMP Plus Latansa. Workshop dibuka secara resmi oleh Ahmad Rofiq Kurniawan, S.Pd, Sabtu (23/9).
"Kegiatan ini (workshop) sangat antusias dilakukan oleh seluruh siswa dan siswi SMP Latansa Demak. Kita berharap dengan adanya pelatihan ini agar nantinya bisa dikembangkan oleh semua siswa dan siswi di lingkungan mereka," terang Nur Khafidhoh.
Pembicara yang dihadirkan pada acara tersebut adalah Dr.Maria Ulfa,S.Si,M.Pd, Dosen Pendidikan Biologi universitas PGRI Semarang. "Eco enzym merupakan hasil dari fermentasi limbah organik segar seperti kulit buah dan sayuran," jelasnya.
Dia menambahkan, gula,dan air yang memiliki spesifik warna coklat gelap serta aroma fermentasi asam manis yang kuat. "Eco enzym memiliki beragam manfaat, antara lain sebagai pupuk tanaman, pemberih kloset, pengusir tikus, sabun cuci piring, pembersih sayuran dan obat kumur," terangnya.
Pada kegiatan workshop ini, Eco Enzym yang dibuat oleh murid secara berkelompok. Setiap kelompok membawa bahan-bahan seperti gula, sisa kulit buah/sayuran, dan air dengan perbandingan 1:3:10.Eco enzym yang dihasilkan sebanyak 33 toples eco enzym yang dapat dipanen setelah 3 bulan.