Jakarta, Gatra.com - Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Komaruddin Hidayat, berpesan pada mahasiswa baru program Magister dan Doktoral untuk terus memanfaatkan pembelajaran di kampus, yang melampaui sekadar belajar di ruang kelas.
Artinya, Komaruddin mendorong para mahasiswa untuk memanfaatkan peluang untuk bersosialisasi, berteman, dan berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat. Menurutnya, langkah ini merupakan wujud dalam merangkul multikulturalisme.
“Selain dengan kalangan akademisi, kami juga mendorong para mahasiswa untuk aktif terlibat dengan komunitas dan untuk belajar berinteraksi dengan individu dari berbagai latar belakang,” ujar Komaruddin dalam kegiatan Academic Convocation ke-3 di Kampus UIII, Senin (25/9).
Sebanyak 228 mahasiswa yang berasal dari 23 negara secara resmi diterima menjadi mahasiswa UIII pada Tahun Akademik 2023-2024 ini. Secara rinci, terdapat 175 mahasiswa program magister yang diterima di tujuh program studi dari empat fakultas di UIII. UIII juga menerima 53 mahasiswa program doktoral untuk keempat fakultas tersebut.
Selain pesan untuk aktif bersosialisasi, Komaruddin pun juga mendorong mahasiswa baru UIII untuk terus mengembangkan ide-ide baru dan terus berpikir secara terbuka dalam mengejar pengetahuan terbaru. Menurutnya, sebagai mahasiswa pasca-sarjana, mereka akan mempunyai peran yang dalam, terutama dalam bidang studi masing-masing.
“Ingatlah bahwa perjalanan yang Anda jalani hari ini bukanlah perjalanan yang Anda lakukan sendiri. Anda bergabung dengan komunitas cendekiawan, pemikir dan pemimpi yang berkomitmen untuk memberikan dampak positif bagi dunia,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Rektor bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan SDM, Bahrul Hayat menambahkan, dalam penerimaan mahasiswa baru di tahun ajaran 2023-2024, sebanyak 1.999 orang dari 63 negara melamar untuk mendapatkan kesempatan belajar di UIII. Jumlah pendaftar dari luar negeri tersebut mengalahkan jumlah pendaftar yang berasal dari dalam negeri. Pendaftar dari dalam negeri hanya mencapai 44%, sedangkan dari luar negeri mencapai 56%.
“Peminat semua fakultas hampir sama, studi Islam sangat tinggi dari luar negeri. Pelamar ini 60% dari luar negeri, tapi kita hanya terima 45%. Tapi untuk peminatnya sama rata untuk setiap fakultasnya,” tutur dia.