Home Ekonomi Program Magang KemenKopUKM, Realisasikan Target 500 Koperasi Modern

Program Magang KemenKopUKM, Realisasikan Target 500 Koperasi Modern

Bandung, Gatra.com - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) melakukan langkah strategis dengan menggulirkan program magang bagi koperasi yang akan dimodernisasi. Tujuannya, untuk merealisasikan target mewujudkan 500 koperasi modern dan pencapaian kontribusi koperasi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 5,5% hingga 2024.

Program magang ini tercatat dilakukan di beberapa provinsi dengan jumlah 270 peserta yang merupakan pengurus dan pengelola koperasi. 120 orang dari koperasi nelayan, 90 orang dari Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS), dan 60 orang Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren).

Para peserta nantinya akan menjalankan program magang di tiga koperasi modern selama tujuh hari. Adapun tiga koperasi yang menjadi tempat pembelajaran (magang) adalah KUD Mino Saroyo, Cilacap, Jawa Tengah, untuk Koperasi Nelayan; Kopsyah Benteng Mikro Indonesia, Tangerang, Banten untuk Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS/BMT); dan Kopontren Al-Ittifaq, Bandung, Jawa Barat, untuk Kopontren.

Khusus Program Magang di Al-Ittifaq telah diikuti sebanyak 30 orang yang berasal dari 15 Kopontren dari lima provinsi yakni Sumatera Barat (Kabupaten Agam), Jabar (Kabupaten Bandung dan Ciamis), Jateng (Banyumas, Brebes, dan Cilacap), Jatim (Tulungagung, Probolinggo, Ponorogo, dan Jember), dan Sulawesi Utara.

"Program Magang seperti ini mendatangkan banyak manfaat bagi pengembangan koperasi ke depan," ucap Maldison, salah satu peserta magang yang berasal dari Kabupaten Agam, Sumatera Barat, saat ditemui di Ponpes Al-Ittifaq, Ciburial, Rancabali, Kabupaten Bandung, Senin (25/9).

Bagi Maldison yang merupakan pengurus Koperasi Konsumen Syariah Ponpes Diniyyah Pasia, ilmu dari program magang yang diperolehnya akan sangat bermanfaat. Karena mencakup pengetahuan tentang manajemen sebuah koperasi yang baik dan benar. Termasuk cara-cara meningkatkan omzet koperasi dan kesejahteraan anggota.

"Saya berharap, ke depan, kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut bagi pengembangan koperasi di Indonesia," kata Maldison.

Maldison beruntung karena kondisi wilayahnya sama dengan Ponpes Al-Itifaq, yaitu berada di daerah dingin. "Kita juga bisa mengembangkan sektor pertanian dan lainnya. Kebetulan, masyarakat sekitar Ponpes kami juga sudah memiliki usaha pertanian dan peternakan," kata Maldison.

Apalagi, Koperasi Konsumen Syariah Ponpes Diniyyah Pasia sudah memiliki beberapa unit usaha. Seperti minimarket dan penyuplai kebutuhan dapur bagi seluruh santri dan santriwati serta majelis guru di Ponpes.

Ilmu lainnya yang didapat Maldison di Al-Itifaq adalah kemampuan merangkul masyarakat, kemudian mengelolanya. Sehingga, dapat menciptakan kepercayaan masyarakat untuk menjual produk pertaniannya kepada koperasi.

"Intinya adalah ilmu mengajak masyarakat berkoperasi," kata Maldison.

121