Jakarta, Gatra.com - Bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto disebut saat ini lebih dikenal sebagai seorang petugas rakyat oleh masyarakat Indonesia. Atas dasar itulah menjadi alasan kuat warga Nahdlatul Ulama (NU) memberikan dukungan penuh kepada Prabowo di Pilpres 2024.
Direktur Citra Publik Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Hanggoro Doso Pamungkas mengungkapkan, berdasarkan hasil survei yang dirilis LSI periode 1–8 Agustus 2023, dalam skema head to head, Prabowo mendapatkan keunggulan dibandingkan Capres PDIP Ganjar Pranowo.
“Disamping alasan popularitas dan akseptabilitas yang tinggi di kalangan NU, yang menyebabkan secara head to head Prabowo lebih unggul dibanding Ganjar di kalangan NU dan Muhammadiyah, sebab lainnya adalah kalangan ini tidak setuju dengan istilah petugas partai,” kata Hanggoro, dalam keterangannya, Minggu (24/9).
“Di mana istilah ini lebih terasosiasi kepada Ganjar dibanding Prabowo,” sambungnya.
Dalam skema head to head tersebut, kalangan NU lebih mendukung Prabowo dibandingkan Ganjar. Berdasarkan data yang ada dalam survei LSI itu, Prabowo unggul dengan skema head to head dari Ganjar yaitu 47,7 persen berbanding 46,5 persen.
Posisi Prabowo yang merupakan Ketua Umum Partai Gerindra dan capres yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM). Berdasarkan posisi tersebut, Prabowo dinilai lebih independen dan berdaulat ketimbang capres lainnya yang mengikuti kehendak paratai pengusung.
Tak hanya identik sebagai petugas rakyat, Prabowo juga terus menjaga keunggulannya di pemilih NU yang berada di Jawa Timur. Di dalam survei yang sama, Prabowo mendapatkan suara mayoritas dari pemilih NU.
Dalam survei LSI Denny JA tersebut, Prabowo mendapatkan dukungan tertinggi dari kalangan NU sebesar 36,2 persen. Diikuti raihan suara dari Ganjar dengan 35,5 persen dan Capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan dengan 17,9 persen.
“Di NU Prabowo bersaing dengan Ganjar, unggul sangat tipis,” pungkasnya.