Jakarta, Gatra.com - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, mengatakan bahwa konsep yang ditawarkan bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, merupakan langkah strategis yang bijak.
Seperti diketahui, Anies yang disokong Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai keadilan Sejahtera (PKS) itu mengungkapkan gagasan perubahan tanpa menghapus kebijakan-kebijakan lama di agenda Mata Najwa bertajuk “3 Bacapres Bicara Gagasan” di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Selasa, 19 September 2023 lalu.
“Pendekatan yang diambil oleh Anies Baswedan dan koalisinya dengan mengusung gagasan perubahan yang tidak merusak kebijakan sebelumnya dan sekaligus menawarkan inovasi serta keadilan dalam setiap kebijakan tampaknya merupakan langkah strategis yang bijak,” ujar Pangi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, (23/9/2023).
Anies memang tetap mengusung ide perubahan yang telah lama ia dan koalisinya gaungkan, setidaknya sejak deklarasi pencapresannya pada Oktober 2022 lalu. Di kesempatan di UGM beberapa hari lia mengklarifikasi bahwa perubahan yang dimaksud bukanlah perubahan radikal yang menegasikan kebijakan dari pemimpin sebelumnya, melainkan sebuah perubahan yang akan melanjutkan, memperbaiki, dan berinovasi, serta menghadirkan keadilan dalam setiap kebijakan.
Pangi melihat bahwa pendekatan ini mencoba menjadi jawaban bagi pemilih yang menginginkan perubahan yang terencana dan tidak serampangan, sekaligus juga tetap menjaga harapan pemilih yang menginginkan adanya perubahan dan perbaikan yang berkelanjutan.
Sementara itu, data terbaru dari Voxpol Center menunjukkan gambaran tentang preferensi pemilih dalam Pilpres 2024. Sebanyak 40,8% responden mengungkapkan keinginan mereka untuk memilih calon presiden yang akan melanjutkan dan memperbaiki program pemerintah saat ini.
Sementara itu, 27,8% responden menginginkan perubahan besar dalam program pemerintah, sedangkan 19,2% mendukung calon presiden yang akan melanjutkan program pemerintah saat ini.
“Hasil survei ini menggambarkan bahwa terdapat potensi dukungan pemilih yang cukup besar terhadap gagasan perubahan dan keberlanjutan,” ujar Pangi.
Dengan lebih dari 40% pemilih mendukung kelanjutan dan perbaikan, kata Pangi, maka potensi dukungan akan semakin besar jika kedua segmen ini digabungkan, yakni pemilih yang menginginkan keberlanjutan dan perbaikan ditambah dengan yang menginginkan perubahan.
“Itu artinya mayoritas pemilih (60,8%) pada dasarnya menginginkan keberlanjutan dengan tetap mengharapkan adanya upaya perbaikan. Kandidat yang mampu menggarap segmen ini dengan baik memiliki potensi besar untuk memenangkan kompetisi Pilpres 2024,” ujar Pangi.
Dengan demikian, kata Pangi, dalam konteks Pilpres 2024, gagasan perubahan yang diusung oleh Anies dengan fokus pada keberlanjutan dan inovasi tampaknya menjadi pilihan politik yang realistis. Menurutnya, pendekatan ini mencerminkan pemahaman yang kuat tentang keinginan dan aspirasi pemilih yang beragam.
Selain itu, data dari Voxpol Center memberikan bukti bahwa terdapat dukungan signifikan bagi konsep ini. “Oleh karena itu, Pilpres 2024 berpotensi menjadi pertarungan politik yang menarik dan penuh tantangan, di mana gagasan perubahan yang berimbang antara keberlanjutan perubahan dan inovasi akan menjadi salah satu tema sentral,” kata Pangi.