Jakarta, Gatra.com - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM), Teten Masduki mengatakan bahwa kehadiran fintech peer to peer (P2P) lending bisa menjadi bagian dalam mendukung UMKM yang masuk dalam program hilirisasi pemerintah.
Salah satunya UMKM yang masuk dalam program e-katalog UMKM. Di mana 40% pengadaan barang/jasa pemerintah harus dialokasikan kepada UMKM.
"Hilirisasi jangan hanya berfokus pada industri besar saja. Tetapi UMKM juga menjadi bagian dari rantai pasok industri dalam hilirisasi yang diamanatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi)," kata Teten dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (22/9).
Menurutnya, fintech bisa masuk untuk membantu pembiayaan modal kerja UMKM. Pasalnya, dalam progam 40% belanja pemerintah, UMKM memiliki kepastian harga dan pendapatan.
Ia mengatakan, dalam hilirisasi yang menjadi program pemerintah, UMKM bisa membuat end product dengan teknologi. Untuk nikel misalnya, UMKM bisa memuat produk hilirisasi berupa alat makan hingga produk kesehatan. Termasuk di sektor perkebunan melalui produk CPO hingga rumput laut.
"Hilirisasi akan menjadi ekonomi baru bagi UMKM. Hal ini juga yang kami harapkan, perusahaan fintech maupun lembaga keuangan juga melihat keunggulan domestik Indonesia. Kita unggul dari banyak Sumber Daya Alam (SDA) yang ada, seperti agriculture produk sawit, maupun aquaculture," katanya.