Jakarta, Gatra.com - PT Terang Dunia Internusa(TDI) atau United Bike, produsen dari kendaraan listrik roda dua mendapatkan peningkatan permintaan produksi setelah pemerintah resmi memberlakukan pemberian subsidi motor listrik melalui skema 1 KTP untuk 1 motor listrik dengan subsidi Rp 7 juta per unit.
Direktur United Bike, Andrew Mulyadi menyampaikan siap menambah fasilitas dengan kapasitas produksi 250 ribu E-Motor per tahun di Citeureup dan Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.
"Persiapan sudah mencapai 57%. Target peningkatan tahun depan lebih dari 60%," ungkap dia saat ditemui, di Citeureup, Bogor, Jawa Barat, Kamis (21/9/2023).
Pabrik United Bike memiliki lahan seluas 4 hektare yang terdiri dari 3 line produksi, yakni produksi sepeda motor listrik, sepeda, dan motor pedal (moped). Selain itu, pabrik ini tidak hanya akan memproduksi sepeda dan motor listrik, tetapi juga komponen komponennya.
Andrew mengatakan, United Bike memiliki visi yang sama dengan pemerintah dalam mengurangi gas emisi karbon. "Motor listrik ini salah satu kendaraan yang bisa mengklaim karbon. Kita mempunya aplikasi U-Key. Setiap kita menggunakan motor listrik ini, kita bisa tau berapa karbonnya setiap harinya," ungkapnya.
United Bike telah merilis empat tipe motor listrik dari United E-Motor, yaitu T- 1800, TX-1800, TX3000 dan MX-1200. Produk-produk motor listrik ini mendapat respon yang positif, baik dari pemerintah maupun masyarakat luas.
"Keempat tipe United E-Motor ini memiliki jarak tempuh yang tinggi hingga garansi baterai yang mencapai 3 tahun. Hal ini yang menjadikan United E-Motor lebih unggul jika dibandingkan dengan produk sejenis yang beredar di pasar," katanya.
Andrew menambahkan, United Bike sangat serius dalam mengembangkan produk motor listrik yang sangat ramah lingkungan, serta memiliki teknologi yang terupdate. United Bike juga menyiapkan strategi untuk memperkuat jaringan distribusi ekspor hingga ke Malaysia.
"Untuk ekspor kita sudah masuk saat ini ke Malaysia. Bahkan Malaysia mengatakan mengajak kita untuk bekerja sama memproduksi di Malaysia." tutupnya.
Reporter: Iswatun Hasanah