Home Regional Warga Ciomas Serang Mendapat Bantuan Air Bersih dari Gardu Ganjar

Warga Ciomas Serang Mendapat Bantuan Air Bersih dari Gardu Ganjar

Jakarta, Gatra.com – Krisis air bersih dan kekeringan di sejumlah wilayah akibat kemarau panjang dan El Nino turut dirasakan warga di Kabupaten Serang, Banten. Untuk meringankan beban warga, sukarelawan Gerakan Desa untuk (Gardu) Ganjar mendistribusikan bantuan air bersih.

Ketua Umum (Ketum) Gardu Ganjar, Ahmad Wahyudin Nasyar, dalam keterangan pers, Rabu (20/9), menyampaikan, pihaknya menyalurkan air bersih di enam titik wilayah Kecamatan Ciomas; empat titik di Kampung Guha, Desa Sukarena, dan dua titik lainnya di Desa Cemplang.

Ia menjelaskan, pihaknya sengaja memilih lokasi tersebut lantaran warga di sana sangat membutuhkan bantuan air bersih akibat kemarau berkepanjangan.

Menurutnya, sebanyak 70 ribu liter air bersih atau setara dengan 14 mobil tangki air berukuran 5 ribu liter per tangki disalurkan pihaknya kepada 437 Kepala Keluarga (KK) di 12 lokasi atau titik di wilayah tersebut.

Wahyu menyampaikan, pihaknya akan menyasar masyarakat di beberapa wilayah lainnya di Banten yang juga mengalami kekeringan, di antaranya Kabupaten Lebak dan Kota Tangerang.

“Yang mendasari kegiatan ini adalah bentuk kepedulian kami di mana saat ini masyarakat di Kabupaten Serang dan Provinsi Banten sedang mengalami kekeringan. Untuk itu, kami berinisiatif untuk hadir di tengah-tengah masyarakat sesuai apa yang mereka butuhkan,” katanya.

Masyarakat sangat terbantu dengan adanya bantuan air bersih. Teriknya sinar Matahari tak menyurutkan asa dan semangat mereka untuk mendapatkan bantuan air bersih dari Gardu Ganjar. Mereka berbondong-bondong menenteng wadah air, mulai dari jerigen, bak mandi, hingga galon.

TB Subki Fadillah (42), warga Desa Cemplang, Kecamatan Ciomas, Serang, mengatakan, sudah empat bulan ini warga merasakan kekeringan dan krisis air bersih untuk keperluan sehari-hari.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, lanjut Subki, masyarakat harus antre di sumber mata air pegunungan Cisitu yang kini makin menyusut akibat kekeringan. Bahkan tak jarang masyarakat perlu merogoh kocek berkisar Rp150 ribu untuk membeli air bersih per 1.000 liter.

“Kalau yang enggak mampu gitu patungan, satu tangki berapa orang berapa KK gitu. Kalau dihitung-hitung [saya] sudah Rp3 juta-an untuk [beli air] empat bulanan,” ungkapnya.

Masyarakat telah melakukan usaha untuk mendapatkan air bersih, di antaranya membuat sumur bor. Sayangnya, usaha tersebut ternyata tak membuahkan hasil di antaranya karena kondisi alam dan kemarau kian terik.

“Ada [mengebor sumur] malah sering cuman kan karena daerahnya kan tinggi nih jadi gak bisa [keluar air]. Gak keluar air karena batu semua dalamnya,” kata dia.

Atas bantuan air bersih gratis tersebut, Subki bisa agak lega karena kebutuhan air bersih untuk mencuci, MCK, dan konsumsi keluarganya bisa terpenuhi untuk beberapa hari ke depan.

“Ini sangat-sangat membantu yang di bawah kalau bisa mah [bantuan air bersih Gardu Ganjar] sebulan dua kali, soalnya udah kewalahan,” katanya.

Subki juga mengharapkan Ganjar Pranowo dapat memimpin Indonesia periode 2024-2029 serta mengimplementasikan slogan "Tuanku ya Rakyat" dan "Ganjar untuk Semua" untuk kepentingan masyarakat, khususnya prasejahtera.

Senada dengan Subki, Enok (35), warga Desa Sukarena juga merasa bersyukur atas penyaluran bantuan air bersih yang telah dilakukan Gardu Ganjar.

“Kalau ada air bersih setidaknya untuk beberapa hari, ada stok air jadi buat cuci, buat wudhu gitu ya ada stoknya,” ujarnya.

34