Batam, Gatra.com - Setelah berhasil menggaet Incheon Internasional Airport Corporation (IIAC) untuk berinvestasi senilai Rp6,89 triliun dan PT. Blue Steel Industries Rp3,5 triliun, belakangan, sudah datang pula Tunas Group memboyong investsi senilai Rp5,5 triliun.
IIAC berinvestasi di pembangunan Bandara Internasional Hang Nadim dan Blue Steel menanam duit di Kawasan Industri Taiwan Kabil.
Tunas Group? Dia membikin Kawasan Industri Tunas Prima di Kabil juga. Semuanya berada di Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau.
Dari tiga investor kakap ini, Kawasan Industri Tunas Prima bakal menjadi kawasan industri pertama di Indonesia yang mengusung konsep Green Industry.
Kemarin, Kepala BP Batam, Muhammad Rudi melakukan groundbreaking pembangunan Kawasan Industri Tunas Prima itu. Dia ditemani oleh Chairman of Tunas Group, Dolly.
Groundbreaking dilakukan dengan penanaman pohon sebagai simbol kawasan industri yang berkonsep green energy.
Dolly mengatakan, investasi awal Tunas Group dalam pembangunan Kawasan Industri Tunas Prima sebesar Rp2 triliun. Ditambah lagi dengan dua perusahaan yang berkomitmen untuk menanamkan investasinya sebesar Rp3,5 triliun.
"Jadi dengan kehadiran kita ini, harapannya akan banyak sekali industri baru yang masuk ke sini. Total investasinya itu sekitar Rp 20 triliun," Dolly merinci.
Beberapa tahun belakangan kata Rudi, BP Batam memang gencar membangun infrastruktur demi menggaet investor datang ke Kota Batam.
Tak hanya bandara dan pelabuhan, juga jalan yang ada di Kota Batam. Semua itu demi memudahkan investor beraktivitas.
Rudi mengapresiasi komitmen yang ditunjukkan oleh Tunas Group yang segera membangun kawasan industri setelah mendapatkan alokasi tanah dari BP Batam.
Rudi berharap, dengan adanya Kawasan Industri Tunas Prima ini, bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di Kota Batam.
Kalau tahun lalu pertumbuhan ekonomi Kota Batam mencapai 6,84 persen, tahun ini diharapkan berada di angka 7 persen dan 2025 8 persen.
"Tentu dengan catatan, tidak boleh ada keributan. Semua harus berjalan dengan baik. Saya titip kepada seluruh masyarakat Kota Batam untuk menyelesaikan permasalahan dengan kepala dingin. Kalau dengan emosional, yakin lah ini akan menjadi masalah dan yang rugi adalah kita semua," lelaki ini mengingatkan.