Depok, Gatra.com – Ganjar Pranowo mengatakan, Indonesia harus melakukan transformasi dalam enam pilar strategis agar mampu memanfaatkan bonus demografi.
“Ada transformasi dari enam pilar yang menurut saya cukup strategis dalam bonus demografi,” kata Ganjar saat memberikan kuliah kebangsaan di FISIP Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, yang dihelat secara hybrid pada Senin (18/9).
Adapun pilar tersebut, lanjut dia, yakni pangan, penegakan hukum, lingkungan, energi, digital, serta pendidikan dan keterampilan. Menurutnya, salah satu langkah penting yang telah diambil adalah peningkatan investasi dalam pendidikan dan pelatihan.
Ia menyampaikan, dengan mempersiapkan angkatan kerja muda dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan, Indonesia dapat menghadapi tantangan global dengan lebih baik dan memaksimalkan kontribusi bonus demografi terhadap pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, pemerintah juga harus fokus pada penciptaan lapangan kerja. Dengan meningkatnya jumlah tenaga kerja muda, diperlukan upaya untuk memastikan bahwa ekonomi Indonesia dapat menciptakan pekerjaan yang cukup untuk mengakomodir pertumbuhan populasi.
Ganjar mengungkapkan, bonus demografi juga melahirkan peluang untuk mengembangkan sektor industri dan teknologi. Potensi konsumen yang besar dari generasi muda dapat mendorong inovasi dan pertumbuhan bisnis di berbagai sektor, termasuk teknologi informasi, kreatif, dan digital.
Menurutnya, untuk mengoptimalkan bonus demografi tersebut memerlukan koordinasi semua pihak, di antaranya pemerintah, swasta, dan lembaga pendidikan. Peran sektor swasta dalam menciptakan peluang kerja dan investasi sangat penting.
“Agar kita bisa mendapatkan deviden demografi menuju Indonesia emas itu negaranya mesti makmur, mesti sehat, mesti pintar, mesti produktif,” katanya.