Jakara, Gatra.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor nonmigas Indonesia pada Agustus 2023 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu sebesar US$5,38 miliar, naik 9,36% secara month to month (mtm) dari bulan Juli 2023 senilai US$4,92 miliar.
"Jadi kalau kita lihat tadi nilai ekspor nonmigas ke Tiongkok naik 9,36 persen mtm," kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti konferensi pers BPS, Jumat (15/9).
BPS juga mencatatkan, kenaikan pangsa ekspor nonmigas juga disusul oleh Amerika Serikat US$2,13 miliar dan India US$1,84 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 45,20 persen.
Sedangkan, kata Amalia, pangsa ekspor nonmigas ke Uni Eropa dan negara-negara ASEAN mengalami penurunan. Ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar US$3,82 miliar dan US$1,26 miliar.
Bahan bakar mineral serta besi dan baja mendominasi ekspor nonmigas Indonesia ke China. Dalam dua tahun terakhir, nikel dan barang daripadanya mulai masuk dalam lima besar ekspor nonmigas Indonesia ke China.
Untuk diketahui, Nilai ekspor Indonesia Agustus 2023 mencapai US$22,00 miliar atau naik 5,47% dibanding ekspor Juli 2023. Dibanding Agustus 2022 nilai ekspor turun sebesar 21,21%.
Ekspor nonmigas Agustus 2023 mencapai US$20,69 miliar, naik 5,35% dibanding Juli 2023, dan turun 21,25% jika dibanding ekspor nonmigas Agustus 2022. Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Agustus 2023 mencapai US$171,52 miliar atau turun 11,85% dibanding periode yang sama tahun 2022. Sementara ekspor nonmigas mencapai US$161,13 miliar atau turun 12,27%.