Jakarta, Gatra.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan sinyal akan adanya satu partai lagi yang hendak bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM). Ia pun menyebut, KIM saat ini tengah menunggu partai tersebut resmi bergabung dengan koalisi yang pengusung Prabowo Subianto itu.
"Yang penting, kita tunggu ada satu partai lagi dulu masuk," kata Airlangga Hartarto ketika ditemui awak media usai pertemuan dengan partai politik anggota KIM, di DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (14/9) malam.
Airlangga memang tidak menjelaskan secara gamblang nama partai politik yang hendak bergabung dengan KIM. Meski begitu, ia memberikan klu terkait ciri partai yang disebutnya akan bergabung itu.
"Ciri-cirinya, warnanya sudah ada di koalisi ini," singkat Airlangga.
Sebagaimana diketahui, Partai Gerindra, Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN), serta Partai Gelora dan Partai Bulan Bintang (PBB), telah resmi mendeklarasikan dukungan mereka terhadap Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk maju sebagai calon presiden (capres). Kelima partai itu pun sepakat untuk menjalin kerja sama politik di bawah naungan KIM.
Sebelumnya, koalisi tersebut lebih dikenal dengan nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Namun, nama koalisi itu berubah tak lama setelah PAN dan Golkar bergabung dalam koalisi.
Tak lama setelahnya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang semula berada dalam KKIR bersama Gerindra pun memutuskan untuk hengkang dan bergabung dengan Koalisi Perubahan. Hal itu dilakukan PKB seiring deklarasi pengusungan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai bacawapres pendamping bacapres usungan Koalisi Perubahan Anies Baswedan.
Sementara itu, Partai Demokrat yang semula bergabung dengan KPP akhirnya memilih mundur buntut langkah NasDem dan Anies Baswedan untuk menggandeng Cak Imin. Demokrat pun menyebut langkah itu sebagai 'keputusan sepihak', karena tidak melibatkan Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang merupakan rekan koalisi NasDem di KPP.
Hingga saat ini, Demokrat masih belum memutuskan arah pengusungan usai menarik dukungan mereka terhadap Anies Baswedan. Di samping KIM, ada pula koalisi pengusung Ganjar Pranowo yang kini menaungi PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), serta Perindo dan Hanura.
Koalisi pro Ganjar itu pun menyatakan tak pernah menutup pintu bagi partai manapun untuk bergabung, baik partai yang saat ini telah menjalin kerja sama dengan partai lain, maupun partai yang 'masih menjomblo' atau belum memiliki koalisi.