Jakarta, Gatra.com– Sejak diluncurkan pada tahun 2021, Green Savings telah menghasilkan total kontribusi lebih dari Rp1,47 miliar. Saat ini, rekening Green Savings telah mendukung lebih dari 750 petani cokelat dalam mencapai 5 dari 10 langkah pengolahan kakao dan meningkatkan pendapatan mereka hingga tiga kali lipat.
Rekening Green Savings merupakan produk yang menyatukan tabungan dan kontribusi terhadap isu sosial dan lingkungan di Indonesia. Dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, jumlah nasabah Green Savings mengalami peningkatan sejumlah 60 persen terhitung sejak Desember 2022 hingga Agustus 2023.
Consumer Banking Director PT Bank DBS Indonesia, Rudy Tandjung menyampaikan, komitmen Bank DBS Indonesia terhadap isu keberlanjutan didasarkan pada tiga pilar utama. Pertama, Responsible Banking, yakni produk perbankan yang berkelanjutan.
Kedua, Responsible Business Practices atau upaya kami dalam menjalankan praktik operasional yang mengurangi dampak emisi karbon. Serta Impact Beyond Banking yang menggarisbawahi komitmen untuk memberikan dampak positif pada komunitas dan masyarakat luas.
"Kami memiliki 16 variasi produk berbasis ESG seperti rekening Green Savings serta produk investasi termasuk reksa dana untuk semua segmen consumer banking. Keseriusan kami menggencarkan produk hijau merupakan wujud nyata dari pilar pertama dan mendukung visi Bank DBS untuk menjadi ‘Best Bank for a Better World’,” ungkap Rudy dalam konferensi persnya, di Jakarta, Kamis (14/9).
Tren terkait environmental, social, and governance (ESG) dapat dilihat dari data pertumbuhan aset global selama periode Q1 2022 sampai dengan Q1 2023. Tingkat pertumbuhan sustainable fund global adalah 7,5% lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan fund global secara keseluruhan.
Baca juga: Bank DBS dan BNP Paribas Asset Management Kolaborasi Hadirkan ESG Equity
Untuk isu-isu ESG yang menarik investor, survei Mandiri Institute di 2022 menyebut diantaranya perubahan iklim (84%), kemiskinan/kesenjangan (59%), deforestasi (57%), dan upah layak (50%). Tren tersebut menyimpulkan bahwa konsumen memiliki keprihatinan dan ketertarikan pada isu terkait ESG dan memiliki keinginan untuk berkontribusi secara aktif.
Untuk produk investasi berbasis ESG, Bank DBS Indonesia menghadirkan sembilan pilihan sukuk/green bonds dengan penjualan/AUM hingga Rp1,8 triliun year-to-date Agustus 2023. Selain itu, rangkaian produk reksa dana berbasis ESG sekitar 30% dari total reksa dana ESG di industri saat ini, di mana dana kelolaannya mencapai sekitar 17,5% dari total AUM reksa dana ESG di industri.
Head of Segmentation, Liabilities, and Mortgage PT Bank DBS Indonesia, Natalina Syabana menjelaskan, sebagai satu-satunya produk yang menyatukan tabungan dan kontribusi terhadap sosial lingkungan di Indonesia, rekening Green Savings memiliki keunggulan yang berfokus pada dua hal.
Baca juga: Bank DBS Indonesia Dukung Penerapan SNAP Lewat Fitur Digibank Bayar Ringkas
Pertama bersifat seamless sebagai produk tabungan multifungsi, di mana nasabah dapat berkontribusi hanya dengan menabung tanpa waktu dan biaya tambahan, sehingga nasabah dapat ‘Live more, Bank less’. Kedua, nilai kontribusi 50% dari bunga yang kompetitif disisihkan langsung ke mitra sosial.
"Untuk menjaga transparansi penyaluran kontribusi, nasabah akan menerima update berkala terkait pemanfaatan kontribusinya serta dapat melihat nilai kontribusi itu dari bunga rekening tersebut di mutasi rekening bulanan," papar Natalina.