Home Ekonomi CASE for Southeast Asia: Total Kebutuhan Energi RI Mencapai 1,761 Juta BOE Pada 2045

CASE for Southeast Asia: Total Kebutuhan Energi RI Mencapai 1,761 Juta BOE Pada 2045

Jakarta, Gatra.com - Sebuah aliansi dari kemitraan global, Clean Affordable and Secure Energy (CASE) for Southeast Asia mengungkapkan total kebutuhan energi Indonesia pada 2045 mendatang mencapai 1,761 juta barrel of oil equivalent (BOE).

Program Officer for Project CASE, Nike Diah Agustin mengatakan bahwa kebutuhan energi yang paling banyak berasal dari sektor transportasi dan industri, diikuti dengan sektor rumah tangga.

"Dengan sektor terbesar berasal dari transportasi dan industri, yang ini sejalan arah pengembangan nasional," kata Nike dalam acara Diskusi CASE Emerging Technology di Jakarta, Selasa (12/9).

Lebih lanjut Nike mengatakan, sektor transportasi dan industri telah meningkat secara signifikan, sejalan dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang diharapkan oleh Pemerintah.

Dalam paparannya, Nike juga menjelaskan terkait proyeksi kebutuhan energi per region. Di mana dari tahun 2021-2045 wilayah dengan kebutuhan energi terbesar yakni Jawa, Madura, Bali sebesar 51-61% dari total kebutuhan Nasional.

"Diikuti oleh Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan." jelasnya.

Untuk diketahui, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana mengatakan, pada tahun 2022 kebutuhan listrik di Indonesia telah mencapai 1.172 kWh/kapita dan akan terus naik seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditargetkan mencapai 5,3% di tahun 2023.

"Untuk itu, diperlukan penambahan kapasitas pembangkit yang berasal dari energi baru terbarukan (EBT). Sebagaimana komitmen Indonesia untuk berkontribusi dalam penurunan emisi sektor energi sebesar 358 juta ton CO2 di tahun 2030,” tuturnya, pada seminar Indonesia Economic Outlook 2023 pada Selasa (17/1) lalu.

Lebih lanjut Dadan mengungkapkan, saat ini rasio elektrifikasi di Indonesia telah mencapai 99,6%, yang artinya sudah lebih dari 99% rumah tangga telah mendapatkan layanan listrik. Ditargetkan seluruh rumah tangga di Indonesia teraliri listrik di tahun 2023.

Realisasi kapasitas terpasang pembangkit listrik nasional di tahun 2022 adalah sebesar 80,6 GW dengan target penambahan kurang lebih 10 GW di tahun 2023. Di sisi lain, realisasi kapasitas terpasang EBT juga terus bertumbuh, tercatat kenaikan lebih dari 1 GW dibanding dengan besaran tahun lalu, yaitu sebesar 12.541 MW.

Terkait transisi energi, Dadan menyampaikan seluruh penyediaan energi listrik akan berasal dari pembangkit berbasis EBT sebesar 708 GW di tahun 2060, yang didukung dengan jaringan interkoneksi super grid.

167