Jakarta, Gatra.com – Kereta api kecepatan tinggi Jakarta–Bandung direncanakan mulai beroperasi pada Oktober mendatang. CRRC bersama dengan KCIC, China Railway, dan beberapa unit lainnya memperkenalkan kecanggihan kereta tersebut kepada masyarakat.
Kepala Desainer CRRC Sifang Co., Ltd, Zhang Fangtao, dalam keterangan pers pada Senin (11/9), menyampaikan, pengenalan kecanggihan hingga filosofi kereta kecepatan tinggi Jakarta–Bandung tersebut di Depo Tegal Luar, Bandung, Jawa Barat (Jabar).
Depo Tegal Luar ini juga menjadi “Rumah Kereta Cepat” untuk mengenal kereta tersebut, termasuk budayanya. Ini merupakan Basis Pertukaran Ilmu Pengetahuan dan Budaya Kereta Api Kecepatan Tinggi Jakarta–Bandung.
Rumah Kereta Cepat tersebut, lanjut dia, untuk kali pertama dibuka untuk umum pada Sabtu (9/9). Kurang lebih 200 orang dari tokoh masyarakat, penggemar kendaraan, komunitas kereta, pelajar, dan berbagai kalangan masyarakat umum lainnya dari seluruh daerah berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Kegiatan itu membawa masyarakat lebih dekat dengan teknologi Kereta Api Kecepatan Tinggi dan mendorong pertukaran budaya. Inisiatif ini juga bertujuan untuk memberikan pengalaman yang kaya kepada pengunjung dengan menampilkan konsep eksibisi tematik dan memamerkan semua hal terkait Kereta Api Kecepatan Tinggi.
Biasanya, pemeliharaan 11 rangkaian kereta angkutan penumpang "Komodo Merah" dan satu kereta uji komprehensif yang dicat kuning berada di lokasi Depo Tegal Luar.
Ia menyampaikan, Depo Tegal Luar, Bandung, kini bukan sekadar tempat pemeliharaan kereta. Fungsi terkininya adalah sebagai pusat edukasi dan budaya, memberikan kepada masyarakat untuk mendalami ilmu pengetahuan dan mengapresiasi budaya melalui Kereta Api Kecepatan Tinggi Jakarta–Bandung.
Ruang pamerannya menawarkan beragam konten, mulai dari tampilan elegan kereta simulasi Virtual Realit, hingga karya-karya seni perajin kereta. Ini untuk memikat masyarakat agar merasakan kombinasi pesona ilmu pengetahuan dan teknologi Kereta Api Kecepatan Tinggi Jakarta–Bandung.
Masyarakat yang hadir disuguhi pemandangan menakjubkan serangkaian kereta berjejer rapi di di atas rel di depo. Tak hanya melihat, pengunjung juga diajak untuk merasakan langsung pengalaman eksklusif, dengan mengunjungi gerbong kereta api "Komodo Merah" dan merasakan sensasi berada di dalam ke kereta api cepat.
“Tidak hanya menawarkan kecepatan operasi komersial tertinggi di dunia mencapai 350 kilometer per jam, kereta api ini juga menyuguhkan desain yang mengadopsi unsur-unsur khas Indonesia, menawarkan fungsi antara teknologi modern dan kekayaan budaya lokal,” kata Zhang Fangtao.
Ia menjelaskan bahwa kereta ini menyesuaikan dengan lingkungan operasional, gografis, dan kondisi jalur di Indonesia, dengan teknologi adaptif canggih yang memastikan kenyamanan dan keamanan penumpang dalam beragam kondisi.
Kereta ini menggunakan desain pencegahan korosi berstandar tinggi dan teknologi perlindungan canggih. Ia memiliki ketahanan yang lebih kuat terhadap semprotan garam dan penuaan akibat ultraviolet, bisa menyesuaikan lebih baik lagi pada lingkungan pengoperasian bersuhu tinggi, tingkat kelembaban tinggi, dan semprotan garam tinggi.
Pengaturan mode "akselerasi tinggi" memungkinkan kereta memiliki kemampuan mendaki yang lebih kuat dan dapat lebih nyaman dalam menangani medan tanjakan yang kompleks di jalur Kereta Api Kecepatan Tinggi Jakarta–Bandung.
Zhang Fangtao menyampaikan, penampilan luar dan interior rangkaian Api Kecepatan Tinggi Jakarta–Bandung telah memasukkan banyak elemen lokal Indonesia, yang kaya akan "gaya Indonesia".
Ia menjelaskan, dari penampilan luar, tubuh kereta dicat dengan warna perak dan merah. Warna merah berasal dari bendera nasional Indonesia. Adapun bagian depan kepala dan sambungan gerbong dilengkapi dengan pola poligon merah yang meniru tekstur "komodo" yang berasal dari Indonesia, mewujudkan konsep hidup berdampingan yang harmonis antara manusia dan alam.
Pengunjung berkesempatan untuk menjelajahi berbagai fasilitas yang tersedia di dalam gerbong, mereka mengunjungi ruang pengemudi, ruang penumpang, gerbong makan untuk mencoba fasilitas layanan penumpang di dalam gerbong.
Seri utama warna kursi adalah abu-abu, merah, biru yang masing-masing diambil dari menara "Borobudur" di Indonesia, bendera Indonesia, dan laut. Kemudian, di setiap kursi disematkan pola awan keberuntungan dengan gaya "batik" Indonesia.
Fasilitas layanan penumpang juga sangat manusiawi. Kursi di dalam gerbong dilengkapi dengan soket pengisi daya. Sistem pendingin udara di dalam kereta telah dioptimalkan dan dapat menyesuaikan kelembapan di dalam kereta secara otomatis sesuai dengan lingkungan operasi.
Pengaturan ini, ujar dia, dapat mengontrol suhu di dalam kereta di bawah 26? dan menjaga tingkat kelembapan di bawah 60%, agar dapat meningkatkan kenyamanan berkendara.
Sedangkan untuk gerbong makan dilengkapi dengan lemari penjual otomatis, mesin kopi, lemari pendingin, microwave, dan peralatan lain untuk memenuhi kebutuhan makan penumpang.
Di gerbong No. 4 terdapat zona bebas hambatan yang dilengkapi dengan kursi bebas hambatan dan pegangan tangan, toilet bagi penyandang disabilitas, tombol panggilan SOS, rambu-rambu petunjuk braille, serta fasilitas lain untuk memudahkan perjalanan penumpang penyandang disabilitas.
“Kereta Api Kecepatan Tinggi Jakarta–Bandung sangat modern. Ini pertama kalinya saya masuk ke dalam kereta api untuk berkunjung. Saya sungguh takjub dengan penampilan luar dan fasilitas gerbongnya,” kata Dani Arisandi, blogger online yang tinggal di Bandung.
Dia menilai bahwa proyek strategis nasional ini adalah langkah maju yang sangat penting untuk Indonesia, salah satunya menjadi yang pertama di Asia Tenggara.
Ia mengemukakan, Kereta Api Kecepatan Tinggi Jakarta–Bandung dapat mempersingkat waktu perjalanan dan juga mendorong pertumbuhan ekonomi di area stasiun dan kota-kota di sepanjang jalurnya, di saat bersamaan juga dapat mengurangi polusi udara sarana transportasi umum.
Kereta Api Kecepatan Tinggi Jakarta–Bandung dirancang dan diproduksi oleh CRRC Sifang Co., Ltd. Pada Agustus 2022, seluruh rangkaian Kereta Api Kecepatan Tinggi Jakarta–Bandung selesai diproduksi oleh perusahaan ini. Kemudian dikirim ke Indonesia melalui jalur laut.
Pada November 2022, kereta api ini menjalankan uji coba. Pada Mei 2023, Kereta Api Kecepatan Tinggi Jakarta–andung memulai pengujian sistem dan pengujian bersama dan pada Juni 2023, Kereta Api Kecepatan Tinggi Jakarta–Bandung mencapai kecepatan 350 kilometer per jam untuk pertama kalinya selama pengujian sistem dan pengujian bersama, berhasil mencapai target kecepatan desain.
Jalur Kereta Api Kecepatan Tinggi Jakarta–Bandung memiliki panjang total 142 kilometer. Setelah kereta ini dioperasikan, hanya membutuhkan waktu sekitar 40 menit untuk melakukan perjalanan dari Jakarta ke Bandung dengan kereta api.