Home Sumbagteng Aksi Damai di BP Batam Berujung Ricuh. Sejumlah Pegawai dan Polisi Luka-luka

Aksi Damai di BP Batam Berujung Ricuh. Sejumlah Pegawai dan Polisi Luka-luka

Batam, Gatra.com - Tadinya aksi ratusan massa di depan Kantor Badan Pengusahaan Batam di kawasan Batam Center Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pagi tadi itu dijanjikan berlangsung damai.

Bahkan saat massa yang mengatasnamakan diri masyarakat Rempang itu meminta Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, datang menemui mereka, keinginan itu dituruti.

Di hadapan massa, Rudi mengatakan begini; Bapak Ibu, sekali lagi, kami mengajak Bapak Ibu untuk mau bersama kami untuk menyampaikan aspirasi ke Pemerintah Pusat. Kami akan bersama bapak ibu mencari solusi terbaik untuk saudara kita.

Tapi kalau bapak ibu tidak bersedia bersama kami menyampaikan aspirasi kepada Pemerintah Pusat, maka kami tidak memiliki kewenangan lebih. Kami hanyalah perpanjangan tangan Pemerintah Pusat di daerah. Sekali lagi, yang dapat kami lakukan adalah bersama-sama dengan Bapak Ibu ke Jakarta.

Mestinya omongan Rudi yang gamblang itu bisa langsung membikin para pendemo paham. Tapi yang terjadi justru sebaliknya. Teriakan terdengar dari barisan pendemo dan disusul oleh lemparan botol.

Salah satu sudut kantor yang rusak akibat aksi demo. Foto: (GATRA/Ist) 

Suasana mulai memanas, sejumlah massa mulai meringsek masuk ke areal kantor setelah berhasil mendobrak paksa pagar kantor itu.

Di pekarangan kantor, massa semakin tak terkendali. Batu beterbangan ke arah kantor bahkan sampai ke areal kantin. Sontak pegawai yang sedang menikmati makan siang di sana pun berhamburan menyelamatkan diri.

Di lantai dua, para pegawai BP Batam yang sedang bekerja terkaget-kaget dan histeris saat kaca pecah oleh lemparan batu.

Puncaknya sekitar pukul 12.00 Wib, lemparan flare botol, batu, kayu mengarah ke petugas yang berjaga-jaga.

Tak sedikit pegawai BP Batam dan anggota kepolisian yang terluka. Kendaraan yang parkir di sekitar lokasi aksi juga turut menjadi korban.

Pegawai BP Batam dan anggota kepolisian yang mengalami luka robek di bagian dahi dan luka-luka di beberapa bagian tubuh dilarikan ke pusat kesehatan terdekat.

Hingga berita ini dirilis, pihak BP Batam masih mendata jumlah korban.

Sebelum meminta Rudi menemui mereka, massa terlebih dahulu sudah menyampaikan sejumlah tuntutannya yang antara lain; pembatalan relokasi warga Rempang hingga pembebasan 7 orang warga yang menjadi tersangka pada aksi demo di Rempang. 

Yang mendaftarkan Program Hunian Tetap Sudah Banyak

Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol Ariastuty Sirait menyayangkan aksi demo yang berujung ricuh itu.

"Terus terang, kami sangat sedih dan menyayangkan, kesempatan yang diberikan untuk silaturahmi bersama antara aliansi yang mewakili masyarakat Rempang dengan pemerintah tidak dimanfaatkan dengan baik," ujar perempuan yang karib disapa Tuty ini.

Menurut Tuty, sebenarnya sudah banyak masyarakat Rempang yang telah mendaftar untuk Hunian Tetap yang disediakan oleh BP Batam.

"Kondisi di lapangan sebenarnya sudah kondusif, masyarakat sudah mulai mendaftar ke Posko dan Kontak yang tersedia. Ayolah kita kita bersama menjaga situasi agar tetap kondusif," pintanya.


 

84