Pati, Gatra.com- Sebanyak ratusan massa yang mengatasnamakan diri sebagai Calon Perangkat Desa Gagal (Capraga) Pati dan Ormas Pemuda Pancasila menggelar demonstrasi di depan Mapolresta Pati, Senin (11/9). Massa menuntut, agar laporan dugaan kecurangan seleksi perangkat desa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, yang sudah dilaporkan pada 2016 dan 2022, agar segera dituntaskan.
Ketua Capraga Pati, Muhammad Chundori mengaku, sudah cukup bersabar atas penyelesaian kasus sejumlah kasus yang dilaporkan kepada polisi, satu dari sekian adalah laporan di wilayah Tambakromo pada tahun 2016.
"Agar supremasi hukum di Pati ditegakkan. Khususnya kasus perangkat desa gagal karena kami sudah lama menunggu ini diselesaikan. Mulai dari kasus tahun 2016 di Tambakromo, yang terbaru tahun 2022. Sudah tujuh tahun, jadi harapan kami, kasus yang sudah tujuh tahun itu bisa selesai dengan baik. Sebenarnya kasusnya sama yang 2022 di Sukoharjo. Kalau yang satu selesai, harusnya yang lain juga selesai, karena kasusnya sama, tidak perlu berbelit-belit," ujarnya selepas aksi.
Chundori meminta agar aparat penegak hukum (APH) memberikan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) atas sejumlah aduan yang telah dilaporkan tersebut. "Kami sudah lama tidak mendapatkan SP2HP. Kalau polisi menyatakan sudah mengirim, tapi kenyataannya kita tidak menerima," ungkapnya.
Dalam aksi tersebut, demonstran menunjukkan gimik dengan memberikan kue kepada pihak Polresta Pati. Kue ini diartikan pengisian perangkat desa di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani seolah bagi-bagi kue, tidak melihat kompetensi calon sebenarnya.
"Tadi ada 500 peserta aksi. Sehingga kami harap tidak ada lagi kue yang kami kirim. Kalau ada kue selanjutnya kemungkinan peserta aksi bisa mencapai ribuan. Karena tidak menutup kemungkinan saudara-saudara dari kabupaten lain ikut, dari Blora, Kudus, Jepara, Demak dan lainya ikut mendukung kita," tukasnya.