Jakarta, Gatra.com - Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Uno memberikan respons atas kemunculan Bakal calon presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo dalam tayangan azan di salah satu stasiun televisi swasta.
Ia memandang, segala sesuatu seharusnya dipandang berdasarkan niat. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk berprasangka baik atas tujuan di balik penayangan tersebut.
"Menurut saya, tentunya kembali kepada niat. Innahaamalu niat. Semua kembali kepada niat. Kalau niat itu untuk yang baik, mari kita berhusnudzan. Mengingatkan orang salat itu kan baik dan tentunya harus dalam koridor hukum," kata Sandiaga Uno ketika ditemui awak media di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Minggu (10/9).
Sandi pun mempersilakan apabila ada pihak-pihak lain yang memberikan komentar terhadap kemunculan Ganjar tersebut. Namun, ia percaya bahwa ketika suatu langkah dilakukan dengan niat yang tulus dan positif, maka langkah tersebut akan membuahkan keberkahan.
Terlebih, Sandi menilai, kemunculan Ganjar dalam siaran azan itu merupakan hal positif. Karena dapat dimaknai sebagai ajakan bagi masyarakat muslim Indonesia untuk menunaikan ibadah salat.
Oleh karena itu, Sandi tidak banyak menanggapi anggapan pihak lain yang menyebut kemunculan Ganjar itu sebagai kampanye terselubung. Ia pun mempersilakan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI sebagai aparat yang berwenang untuk memberikan masukan terkait kemunculan tersebut.
"Silakan ada aparat yang menangani itu, Bawaslu misalnya, memberikan masukan. Tetapi kami dari PPP, apalagi ini mengajak salat ya, berazan, selama ini positif tentunya dan tidak melanggar aturan, tidak melanggar dari segi koridor hukum, tentunya kita tanggapi dengan positif," ucap Sandi.
Sebelumnya, kemunculan Ganjar pada tayangan azan itu kerap memicu respons dari berbagai pihak, dan dikaitkan dengan politik identitas. Dalam siaran itu, adegan Ganjar ditayangkan dengan adegan menyambut dan mempersilakan jemaah untuk masuk ke dalam masjid. Ada pula beberapa adegan ketika Ganjar berwudu dan salat.
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) disebut telah menyurati stasiun televisi yang menayangkan siaran azan itu. Saat ini, KPI pun tengah melakukan kajian dan akan meminta klarifikasi kepada stasiun televisi terkait, mengenai penayangan tersebut.