Home Ekonomi Harga Beras Meroket, KPM Sukoharjo Diminta Sabar

Harga Beras Meroket, KPM Sukoharjo Diminta Sabar

Sukoharjo, Gatra.com - Sejak beberapa minggu terakhir, harga beras melambung tinggi. Padahal di Kabupaten Sukoharjo produksi beras dikabarkan melimpah. Namun hal itu tidak serta merta menjadikan harga jualnya dipasaran stabil. 

Kenaikan harga beras telah membawa dampak terhadap daya beli masyarakat di Kota Makmur, khususnya dari golongan menengah ke bawah sudah mulai resah. Apalagi mereka yang masuk dalam golongan keluarga pra sejahtera, tidak mampu berbuat banyak kecuali hanya berharap bantuan.

Berdasarkan pantauan dilapangan, Minggu (10/9), melambungnya harga beras terjadi pada semua jenis, mulai dengan beras berkualitas satu hingga premium, dengan rata-rata kenaikan antara Rp2.500 hingga Rp 3.000 per kilogram (kg). Contohnya beras C4 Raja yang biasanya 5 kg harganya antara Rp 55 000 hingga Rp 57.000, kini tembus Rp 66.000 hingga Rp70.000. Naik sangat signifikan, atau seharga beras berkualitas satu di waktu pasaran normal.

Atas kondisi tersebut, Pemkab Sukoharjo telah siap menyalurkan bantuan pangan beras untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Hanya saja saat ini masih menunggu petunjuk pelaksana (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat. Tiap KPM akan menerima bantuan beras 10 kg selama tiga bulan.

Plt Kepala Dinas Pangan Sukoharjo, Iwan Setiyono, mengatakan, pihaknya sudah menerima surat edaran dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Bulog Surakarta terkait rencana pemerintah menjalankan program bantuan pangan beras selama tiga bulan.

"Surat edaran sudah kami terima awal September lalu dan sudah ditindaklanjuti dengan koordinasi dengan Bulog Surakarta dimana stok beras mencukupi," kata Iwan.

Iwan menyebutkan, beberapa bulan lalu pihaknya juga sudah menyalurkan bantuan cadangan pangan pemerintah (CPP) yang juga diberikan selama tiga bulan. Hanya saja untuk bantuan kali ini ia belum mengetahui apakah data penerimanya masih sama dengan penerima CPP.

"Yang pasti bantuan pangan beras diberikan untuk durasi waktu tiga bulan. Apakah September, Oktober dan November atau Oktober, November dan Desember. Makanya saat ini kami masih menunggu kejelasannya dari pemerintah pusat," ujarnya.

Iwan pun meminta agar masyarakat yang masuk daftar penerima bantuan beras KPM supaya bersabar menunggu kejelasan jadwal penyaluran bantuan beras.

Terpisah, Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Dam Colo Timur, Sarjanto, saat dihubungi wartawan mengaku senang dengan kenaikan harga beras dipasaran saat ini. Kenaikan menurutnya telah terjadi sejak 1,5 bulan lalu.

"Petani berharap semoga ini stabil karena baru seimbang dengan biaya produksi. Pupuk subsidi memang sudah ditentukan HET-nya, tapi pasokannya dikurangi. Kami hanya dicukupi sekitar 30%, dan ini membuat kamu kalang kabut untuk mencari 60% sisanya karena harganya tinggi. Tapi sekarang masih bisa ditutup kalau harga gabah Rp7.000/kg," tandasnya.
 

23