New Delhi, Gatra.com - Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte telah menggelar pertemuan bilateral di New Delhi, India, Sabtu (9/9). Dalam pertemuan itu, kedua pemimpin membahas sejumlah kerjasama antara dua negara yakni dalam bidang pembangunan dan ekonomi.
Jokowi pun menyampaikan harapannya agar Belanda dapat mendukung Indonesia dalam mengembangkan teknologi rendah karbon. Ia juga mendorong Pemerintah Belanda untuk mendukung penghapusan Undang-undang Anti-Deforestasi Uni Eropa (EU Deforestation Regulation).
“Saya juga berharap, Belanda dapat dukung pengembangan teknologi rendah karbon dan konversi PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) ke energi terbarukan sebagai tindak lanjut kerja sama JETP (Just Energy Transition Partnership), serta mendorong penghapusan EU Deforestation Regulation agar tidak diskriminasi komoditas utama Indonesia,” kata Jokowi dalam rilis yang diterima hari ini, Minggu (10/9).
Baca Juga: Kemenkeu Tagih Janji Komitmen JETP Rp300 Triliun ke Negara Maju
Selain itu, Jokowi juga meminta dukungan dari Rutte terhadap proses pendaftaran Indonesia sebagai anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD). Ia menyebut, saat ini Indonesia telah melakukan sejumlah reformasi ekonomi yang sejalan dengan persyaratan OECD tersebut.
Di samping itu, Jokowi juga memberikan respons positif terhadap kerja sama yang dilakukan antara Indonesia dan Belanda, dengan investasi yang dilakukan Negeri Kincir Angin itu untuk membangun Center of Excellence di Kota Surakarta. Ia juga menyambut baik rencana penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi dalam bidang energi baru terbarukan dan iklim.
Baca Juga: PM Albanese: Australia Bekerja Sama dengan ASEAN, Hadapi Tantangan Masa Depan
Sebagai informasi, Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (Association of Southeast Asian Nations/ASEAN) telah bersepakat untuk menjadikan Belanda sebagai mitra pembangunan di kawasan. Hal itu pun diharapkan dapat meningkatkan kerja sama antara Belanda dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
“Walaupun prosesnya tidak mudah, namun akhirnya dapat disepakati. Saya berharap, ini akan lebih majukan kerja sama ASEAN dengan Belanda,” ucap Jokowi dalam keterangannya.