Padang, Gatra.com - Pemerintah Indonesia tengah berupaya untuk kebangkitan ekonomi dan keuangan syariah. Salah satunya ditopang sektor prioritas rantai nilai halal.
Pernyataan itu disampaikan Wakil Presiden Indonesia, Ma'aruf Amin pada Jumat, (8/9) saat membuka perhelatan Minangkabau Halal Festival 2023 di Gedung Auditorium Universitas Negeri Padang (UNP). "Ekonomi dan keuangan syariah tumbuh. Kinerja positif ini penanda ekonomi dan keuangan syariah bisa menjadi kontributor pemulihan ekonomi nasional," katanya.
Kendati begitu, beragam capaian prestasi atau program ekonomi dan keuangan syariah masih terbentur dengan tingkat literasi serta pangsa pasar yang relatif rendah. Padahal, Indonesia merupakan negara dengan populasi terbesar di dunia.
Baca Juga: PT Pos Indonesia Dorong Ekosistem Digital Ekonomi Syariah
Ma'aruf membeberkan, tingkat literasi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia tahun 2022 baru mencapai 23,3%. Lalu, pangsa pasar ekonomi dan keuangan per Juni 2023 baru sekitar 10,9% dari total perekonomian Indonesia.
Menurutnya, agar sektor ini bisa berekspansi di kancah internasional, kerja sama tingkat global penting ditingkatkan. Salah satunya dengan menjalin lebih banyak kemitraan bisnis syariah di tingkat global.
Selain itu, dia juga mendorong partisipasi Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) sebagai salah satu lembaga yang menaungi ekonomi dan keuangan syariah, agar terus meningkatkan kontribusinya.
“Jadi terus dorong partisipasi aktif MES dalam berbagai program kerja Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), seperti peningkatan literasi, percepatan sertifikasi halal, ekspor produk halal UMKM, termasuk pelaksanaan berbagai pameran produk-produk halal daerah,” jelasnya.
Baca Juga: AFSI Dorong Pemanfaatan Teknologi untuk Akselerasi Ekonomi Syariah
Gubernur Sumbar, Mahyeldi, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen penuh untuk menjadi provinsi halal yang terdepan. Khususnya dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah, melalui terbitnya Perda Nomor 1 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Pariwisata Halal.
"Saat ini Sumbar tengah memproses penyiapan Perda Konversi Bank Nagari menjadi Bank Syariah, Gerakan Minangkabau Berwakaf yang sudah diluncurkan sejak 2021," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga membentuk Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) Sumbar dalam menggerakkan usaha perekonomian pesantren. Lalu, juga sedang diprosesnya pembentukan Kawasan Halal Lifestyle di Masjid Raya Provinsi Sumbar.
"Kami mengajak semua stakeholders terkait ikut bersama-sama membangun ekosistem industri halal sebagai salah satu upaya mewujudkan Sumatera Barat sebagai provinsi halal, tutupnya.
Diketahui, sebanyak 113 pelaku usaha halal yang ada di Sumbar hadir pada Minangkabau Halal Festival 2023 ini. Diisi beragam aktivitas meningkatkan konsumsi dan sarana edukasi produk halal, seperti kuliner halal, aksi budaya dan aneka seni tradisional, kompetisi bernuansa islami, serta seminar dan kajian bertema halal.