Bogor, Gatra.com – Ganda menilai bahwa duet Ganjar Pranowo-Jenderal TNI (Purn) Andhika Perkasa (Ganda) merupakan sosok yang tepat untuk memimpin Indonesia ke depan dan melanjutkan program pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
Ketua Ganda, Herbert Antoyo Sihombing, dalam konferensi pers di Bogor, Jawa Barat (Jabar), Sabtu (9/9), menyampaikan, ini juga merupakan keinginan masyarakat di tingkat akar rumput (grassroots) agar kepemimpinan mendatang mengawinkan tokoh dari sipil dan militer.
“Banyak kalangan bawah, grassroots, ada keinginan untuk dipasangkan sipil-militer. Saya sudah berkeliling sekitar 31 provinsi selama 2 tahun lebih,” ujarnya.
Ia menyampaikan, pihaknya mengusulkan langsung satu Pasang, yakni Ganjar-Andhika yang disingkat menjadi Ganda. Menurut dia, pihaknya sudah berupaya menduetkan mereka sebelum Ganjar didaulat sebagai bakal calon presiden (Bacapres) oleh PDIP.
“Pasangan ini memungkinkan, kalau memang kehendak segala hal yang akan terjadi ketika pengumuman. Kalau ini berpasangan, kami berterima kasih. Inilah yang tepat, tegas, dan terhubung,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, nama Andhika pun masuk dalam 5 besar kandidat kuat pendamping Ganjar sebagaimana disampaikan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani dan Sekjen Hasto Kristiyanto. Adapun empat nama lainnya, yakni Erick Thohir, Sandiaga Uno, Muhaimin Iskandar, dan Agus Harimurti Yudhoyono (SHY). Adapun Muhaimin telah ditunjuk sebagai bacawapres Anies Baswedan. “Kami berpegang pada perkataan Mba Puan dan Hasto, hanya 5 nama,” ujarnya.
Sekretaris Jenderal Ganda, Daniarti Saleh, melanjutkan, pihaknya mengusulkan duet Ganda karena kedua sosok tersebut mempunyai kiprah dan karier luar bisa di bidangnya masing-masing.
Ia menjelaskan, Ganjar sukses memimpin Jawa Tengah (Jateng) dua periode dan juga ketika menjadi anggota DPR RI dari Fraksi PDI-Perjuangan.
“Kita sudah bisa lihat [Ganjar] ini bisa dijadikan simbol atau sosok pengganti Jokowi. Prestasi-prestasi dia sebagai gubernur, militansi dia sebagai kader PDIP, terutama stelah menjadi gubernur [Jateng]. Prorgram-progam yang dia buat sangat membantu warga Jateng,” ujarnya.
Begitupun Andhika, kata perempuan yang karib disapa Eni ini, merupakan sosok yang juga sarat prestasi hingga tingkat internasional, khususnya di bidang kemiliteran. Dia mendapat penghargaan di antaranya dari Amerika Serikat (AS), Yordania, dan Mesir. “Prestasinya sebagai global player,” ucapnya.
Andhika merupakan salah satu prajurit terbaik sehingga sampai pada puncak tertinggi kariernya di militer, yakni menjadi panglima TNI. Dia juga sangat mumpuni di bidang pertahanan dan keamanan hingga tingkat global.
“Perjalanan dia mulai dari prajurut sampai panglima TNI, kita lihat dia sosok yang tepat,” ujarnya.
Kedua sosok ini diyakini mampu meningkatkan pembangunan Indonesia di berbagai bidang dan mengatasi berbagai masalah atau persoalan, seperti intoleransi, radikalisme, hingga ancaman global dan geopolitik dunia.
Eni menyampaikan, dengan prestasi tersebut pihaknya sepakat untuk menduetkan mereka sebagai calon pemimpin Indonesia masa datang yang akan meneruskan atau melanjutkan prestasi dan pembangunan Indonesia yang telah dilakukan Jokowi.
“Kita sepakat pada dua tahun yang lalu, kita mewacanakan pasangan ini. Bagi kami, presiden dan wapres itu harus putra-putri terbaik bangsa,” ujarnya.
Senada dengan Herbert, Eni menyampaikan, penduetan pimpinan dari sipil dan militer ini mendapat dukungan publik. Terlebih lagi, kalau menilik perjalanan sejarah, penduetan antara tokoh dari sipil dengan militer sebelumnya pernah terjadi di Indonesia.
“Pasangan sipil-militer itu ada zaman SBY sama JK. Ini bukan sesuatu yang mustahil bisa dipasangkan,” ujarnya.
Pihaknya mengharapkan partai politik bisa mendengar aspirasi sehingga duet ini bisa terwujud. Kalaupun tidak, kata Eni, pihaknya tetap tegas lurus mendukung Ganjar. “Kami akan tetap fight support Pak Ganjar,” ujarnya.
Sedangkan ketika disinggung bagaimana kalau Andhika dilirik atau dipinang oleh partai atau koalisisi lain untuk mendampingi selain Ganjar, Wakil Ketu Ganda, Erika Sari, menyampaikan, sejauh ini pihaknya mendapati Andhika di media sosialnya, hanya mau kalau disandingkan dengan Ganjar.
“Hanya tertarik dengan Mas Ganjar. Jawabannya hanya begitu. Kalu [ada tidaknya dipinang untuk mendamping capres] yang lain, kami tidak tahu,” kata Erika.