Kupang, Gatra.com – Ayodhia Gehak Lakunamang Kalake menegaskan setelah ditunjuk menjadi Penjabat Gubernur berkomitmen untuk membawa Nusa Tenggara Timur (NTT) lebih maju dan sejahtera.
“Kemarin saya sudah dihubungi oleh beberapa teman yang menyatakan niatnya mau berinvestasi di NTT. Ada dari beberapa negara Asia dan Eropa yang ternyata selama ini memperhatikan NTT,” kata Ayodhia Gehak Lakunamang Kalake, saat silaturahmi dengan keluarga besar Lamaholot Kupang pada Jumat (8/9).
Menurut Ayodhia, NTT sebetulnya sudah punya level tersendiri di mata para investor, tapi mereka tidak tahu bagaimana cara mulai berinvestasi di NTT.
“Karena itu, mungkin inilah waktunya Tuhan menunjuk saya. Kebetulan saya punya pengalaman bekerja di beberapa kedutaan besar RI di luar negeri. Background saya dari Kemenlu, dan juga 8 tahun di Kemenkomarves,” kata Ayodhia.
Penjabat Gubernur NTT tersebut mengatakan, dengan kondisi saat ini, maka NTT butuh kerja-kerja cepat, karena waktu satu tahun sangat cepat. Ia menegaskan bahwa pulang ke NTT adalah panggilan nurani untuk mengabdi kepada kampong leluhur.
“Saya datang ke NTT untuk membangun kampong leluhur saya. Tolong dukung saya untuk sama-sama berjuang dan merealisasikan NTT yang maju dan sejahtera. Tanpa dukungan dari seluruh masyarakat, akan sulit karena komplikasi masalah di NTT juga tidak mudah,” harap Ayodhia.
Dia mengaku sudah menerima hasil evaluasi kinerja pemerintah dari Kemendagri. Menurutnya, hasil evaluasi Kemendagri yang diterima itu tidak mengagetkan dan tidak juga menggembirakan.
“Ini menjadi cambuk lagi bagi saya untuk bisa memanfaatkan segala potensi yang ada, tanpa harus meminta ke sana ke mari. Khususnya memanfaatkan dan mengoptimalkan APBD, menarik investor asing dan mengoptimalkan ekonomi lokal untuk bisa maju dan sejahtera,” tuturnya.
Ia mengungkapkan bahwa telah bertemu dengan para tokoh agama di NTT dan menerima sejumlah masukan. Menurutnya, ada isu-isu yang harus ditangani segera jika tidak mau NTT terpuruk.
“Sudah waktunya kita sama-sama bergandengan tangan untuk menuju sebuah target yang sama,” pintanya.
Kepada para tokoh agama dan masyarakat, Ayodhia mengaku tidak pernah bermimpi untuk menjadi Penjabat Gubernur, apalagi di NTT.
“Tapi kalau saya flashback, almarhum ayah saya Haji Kalake itu pernah titip pesan. Tolong majukan suku. Tolong suku diperhatikan. Jadi mungkin Tuhan memberikan sesuatu yang lebih luas lagi. Tidak hanya suku, tetapi provinsinya,” ungkap Ayodhia.
Untuk diketahui, Ayodhia Gehak Lakunama Kalake merupakan pria keturunan Pulau Adonara, Flores Timur, NTT yang lahir dan menghabiskan masa kecil hingga besarnya di Bandung, Jawa Barat. Birokrat yang akrab disapa Odi Kalake itu meraih gelar sarjana dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung dan menempuh program Magister di Universidad De Complutense, Madrid, Spanyol.
Pada 2020, Ayodhia Kalake menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi. Ia pernah menjabat sebagai Asisten Deputi Delimitasi dan Zona Maritim dan Kawasan Perbatasan Kemenkomarves. Kemudian menjabat Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenkomarves.