Karanganyar, Gatra.com-Aksi para pemuda di Desa Sroyo, Jaten, Karanganyar Jateng menuai kecaman. Mereka berjoget dangdut koplo sambil diduga pesta minuman keras (miras) di halaman masjid.
Video aksi mereka beredar viral di media sosial, hingga menuai beragam reaksi. Termasuk memicu kemarahan kelompok umat muslim Karanganyar.
Dikonfirmasi terkait hal itu, Kades Sroyo, Yulianto mengaku kenal para pemuda yang terekam di video viral. Ia juga membenarkan lokasi dangdutan koplo dan diduga pesta miras itu di wilayahnya. Tepatnya di Masjid Akbar di Dusun Beran, Desa Sroyo. Waktu kejadian pada Sabtu (2/9) malam. Mereka yang terekam adalah sinoman (karang taruna desa yang bertugas melayani tamu) dan warga sekitar. Kebetulan di depan masjid itu ada acara hajatan.
"Mereka sinoman. Selesai hajatan lalu dangdutan. Memang ada botol dan gelas saat jogetan. Tapi saya belum bisa memastikan itu miras," katanya, Jumat (8/9).
Dalam video yang beredar, tampak pemuda berjoget dangdutan diiringi lagu Suci Dalam Debu milik grup band Iklim. Akibat beredarnya video tersebut membuat laskar umat Islam meradang.
"Jadi belum tahu ada minum-ninuman alkohol atau tidak. Karena belum bisa dibuktikan. Dua pemuda sudah diamankan di Polsek," kata dia.
Sementara itu massa dari Laskar Umat Islam Karanganyar (LAKIK) bereaksi terhadap video itu. Mereka menilai hal itu penodaan tempat ibadah. Massa usai salat Jumat di Masjid Akbar kemudian mendengarkan orasi dari korlap. Aksi tersebut mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian. Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold HY Kumontoy hadir di tengah-tengah orasi.
"Kami hadir secara damai dan santun. Tujuannya silaturahmi ke warga untuk edukasi agar ke depannya tak terulang lagi," kata koordinator aksi Mulyono Abu Hambra.