Jakarta, Gatra.com - Pemerintah Australia secara resmi meluncurkan “Invested: Australia’s Southeast Asia Economic Strategy to 2040” untuk memperdalam keterlibatan ekonomi Australia di kawasan Asia Tenggara dan memastikan kemakmuran bersama di masa depan. Strategi tersebut dirancang dan dikembangkan oleh Utusan Khusus untuk Asia Tenggara, Nicholas Moore AO dan diumumkan oleh Perdana Menteri (PM) Anthony Albanese pada Forum ASEAN Indo-Pasifik di Jakarta, pada Rabu, 6 September 2023.
Strategi tersebut menetapkan jalur praktis untuk meningkatkan perdagangan dan investasi dua arah Australia dengan kawasan Asia Tenggara sebagai pusat kegiatan dan bisnis global, dan salah satu kawasan dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Strategi itu menguraikan bagaimana Australia dapat memperoleh peluang besar yang ditawarkan oleh kawasan Asia Tenggara yang beragam dan dinamis.
Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese menyatakan, ekonomi Asia Tenggara yang tumbuh pesat menghadirkan peluang besar bagi bisnis Australia, namun sejatinya Australia masih belum dapat mengimbangi pertumbuhan eksponensial kawasan. “Masa depan ekonomi kami berada di Asia Tenggara. Strategi ini menguraikan bagaimana kita dapat memanfaatkan pertumbuhan ini, dan memanfaatkan peluang perdagangan dan investasi yang besar di wilayah kita,” ujar Albanese.
Secara garis besar, PM Anthony Albanese menyatakan, komitmen untuk mendukung tiga inisiatif yang menjadi inti dari strategi dan merupakan investasi bagi masa depan ekonomi Australia. Inisiatif pertama, Tim Kesepakatan Investasi (A$70,2 juta selama empat tahun) yang akan ditempatkan di kawasan ASEAN akan bekerja sama dengan investor Australia, bisnis dan pemerintah Asia Tenggara untuk mengidentifikasi dan memfasilitasi peluang investasi.
Inisiatif kedua, Pertukaran Bisnis Asia Tenggara (A$19,2 juta selama empat tahun) untuk meningkatkan perdagangan dua arah dan mendukung para eksportir Australia untuk masuk, bersaing, dan tumbuh di pasar yang berkembang pesat di Asia Tenggara. Hal ini akan mencakup kampanye perdagangan dan investasi untuk mempromosikan peluang di pasar Asia Tenggara kepada bisnis dan konsumen Australia.
Terakhir, Program Percontohan Penempatan dan Magang bagi Profesional Muda (A$6 juta selama empat tahun) yang akan membantu membangun hubungan yang berkelanjutan antara Australia dan bisnis Asia Tenggara. Strategi ini menegaskan komitmen Pemerintah Australia untuk memperdalam hubungan kami dengan Asia Tenggara.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Penny Wong menyatakan, Pemerintah Albanese mengerahkan semua elemen kekuatan nasional kami untuk membuat Australia lebih tangguh dan lebih berpengaruh di dunia, termasuk dengan memperdalam keterlibatan Australia di kawasan. “Berinvestasi di sektor-sektor prioritas seperti transisi energi hijau, infrastruktur dan ketahanan pangan merupakan investasi untuk masa depan Australia dan masa depan kawasan ini,” ujarnya.
Strategi investasi hingga 2040 memperkuat bahwa diversifikasi perdagangan dan investasi adalah kunci bagi kemakmuran dan keamanan ekonomi masa depan kita bersama. “Kami mencari kemitraan yang tulus dengan ekonomi Asia Tenggara untuk meraih peluang yang belum dimanfaatkan demi keuntungan bersama,” kata Penny.
Implementasi dari strategi investasi Australia di kawasan Asia Tenggara akan dipimpin oleh Menteri Luar Negeri, Bendahara, serta Menteri Perdagangan dan Pariwisata, yang didukung oleh satuan tugas gabungan antara Departemen Luar Negeri dan Perdagangan bersama Departemen Keuangan.
Sebelumnya, Utusan Khusus mengidentifikasi 10 sektor prioritas yang menawarkan potensi pertumbuhan paling besar. Sektor tersebut di antaranya: pertanian dan pangan, sumber daya, transisi energi hijau, infrastruktur, pendidikan dan keterampilan, ekonomi pengunjung, perawatan kesehatan, ekonomi digital, layanan profesional dan keuangan, dan industri kreatif.