Batam, Gatra.com - "Bapak dan ibu sekalian, perlu saya tegaskan bahwa pemerintah sama sekali tidak akan pernah menyengsarakan rakyatnya," bergetar suara lelaki 59 tahun ini mengatakan itu di hadapan ratusan orang yang duduk menengoknya, kemarin.
Suasana di Ballroom Harmoni One Hotel di kawasan Batam Kota, Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau itu pun sejenak terasa hening.
"Saya berterima kasih kepada masyarakat yang sudah berkenan hadir ke sini. Sebab masalah tak akan kelar kalau pertemuan semacam ini tidak ada," Muhammad Rudi, Kepala Badan Pengusahaan Batam itu, masih memandangi para undangan tadi.
Mereka adalah masyarakat Rempang yang sengaja diundang untuk duduk bareng dalam sebuah forum bertajuk "Dialog Pengembangan Rempang".
Di forum itu, Rudi benar-benar ingin meluruskan cerita yang telah sempat simpang siur terkait rencana pengembangan kawasan Rempang yang telah masuk dalam Program Strategis Nasional itu. Kawasan yang bakal menyerap sekitar 306 ribu pekerja hingga tahun 2080 mendatang.
Sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat kata Rudi, BP Batam sangat berkomitmen untuk memberikan hak-hak masyarakat dan melibatkan mereka dalam proses pengembangan kawasan Rempang tadi.
"Momentum pembangunan dan investasi ini musti bisa membikin masyarakat lebih sejahtera dan maju," ujarnya.
Tak berlebihan Rudi mgomong seperti itu. Sebab dalam catatan yang diterima Gatra.com, masyarakat yang tinggal di Areal Penggunaan Lain (APL) dan terdampak proyek raksasa itu bakal kebagian lahan perumahan seluas 500 meter persegi. Di atas lahan itu bakal dibangun pula rumah tipe 45.
Kriteria pasti yang bakal kebagian lahan dan rumah itu begini; pertama, mereka adalah warga kampung dalam Kelurahan Sembulang atau Kelurahan Rempang Cate.
Mereka tentu harus memiliki KTP dan Kartu Keluarga di kelurahan mana mereka tinggal dan telah bermukim di sana minimal 10 tahun yang dibuktikan oleh Surat Keterangan Ketua RT, RW, Lurah, dan Camat setempat.
"Pemerintah juga akan menyiapkan fasilitas umum, fasilitas sosial, pendidikan, serta prasana lainnya untuk mempermudah aktivitas masyarakat ke depan," Rudi kian merinci.
Dengan nilai investasi yang cukup besar di Rempang itu, Rudi juga optimistis kalau pendidikan dan pelatihan khusus yang akan diberikan oleh PT Makmur Elok Graha (MEG) kepada masyarakat apabila proyek berjalan, sangat berguna untuk meningkatkan taraf perekonomian mereka ke depan.
"Sekali lagi, BP Batam berkomitmen untuk tidak memindahkan masyarakat tanpa persiapan yang maksimal. Sebab saya berharap masyarakat bisa lebih maju dan ekonominya lebih baik," Rudi berharap.
Abdul Aziz