Karanganyar, Gatra.com – Aparat Polda Jateng mengamankan seorang pimpinan ponpes di Jatipuro, Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng) berinisial AB (40). Ia diduga melakukan kekerasan seksual terhadap sejumlah santriwati.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol. Stefanus Satake Bayu, saat dikonfirmasi wartawan Karanganyar melalui sambungan telepon membenarkan kasus tersebut. Kasusnya tengah ditangani Polda. Enam dari lima korban sudah dimintai keterangan di Mapolres Karanganyar pada Senin malam (4/9).
"Ada santriwati yang menjadi korban. Mereka dari Karanganyar dan Wonogiri," kata dia, Rabu (6/9).
Dia mengatakan, penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap 9 orang terdiri dari pelapor, korban lima orang, dan seorang lagi belum dapat dimintai keterangan, orang tua korban, guru BK, dan terlapor. Dari kasus ini, Polda telah mengamankan seorang pimpinan Ponpes berinisial AB.
"Pelaku sudah kita amankan. Pimpinan Ponpes di sana," kata dia.
Ia mengatakan, proses kegiatan di Ponpes hingga kini masih berjalan seperti biasa. Tidak ada penutupan terhadap proses Ponpes tersebut.
Sementara itu di masyarakat, AB dikenal sosok agamais, santun, dan baik. Kades Jatipuro, Rakino, mengatakan, Ponpes tersebut telah ada sejak puluhan tahun silam di wilayahnya. Ia tak menyangka terjadi perbuatan hina di sana. Apalagi AB pelakunya.
"Orangnya santun. Kenapa bisa melakukan itu. Se-desa jadi heboh. Baru kali ini," katanya, Rabu (6/9).
Ia menyebut bahwa AB merupakan pimpinan Ponpes. Kegiatan keagamaan juga diikuti warga setempat dengan menghadirkan ulama terkenal dari berbagai daerah di Indonesia.
Setahu dirinya, jumlah santriwan dan santriwati 40-an orang. Mereka dari Karanganyar dan sekitarnya. Saat pagi, mereka berangkat ke sekolah formal sedangkan sore kembali ke pondok untuk nyantri.
"Pak AB itu orangnya santun, ganteng. Istrinya juga cantik. Enggak menyangka," katanya.
Pascakasus pelecehan mencuat, ujar dia, aktivitas ponpes masih berjalan seperti biasa. Hanya saja kondisinya tampak sepi.