Jakarta, Gatra.com - Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan sinyal adanya peluang Partai Demokrat untuk bergabung dengan koalisi baru buntut kekecewaan Demokrat atas inisiatif sepihak Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh untuk menduetkan Anies Baswedan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Hal itu SBY isyaratkan dengan mengungkapkan keyakinannya bahwa Partai Demokrat dapat menemukan rekan koalisi yang lebih baik, dalam menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Saya punya keyakinan, kita akan menemukan tempat dan mitra yang lebih baik dalam perjuangan politik ke depan," kata SBY saat memimpin rapat MTP di Puri Cikeas, Bogor, pada Jumat (1/9).
SBY pun berharap bahwa pihaknya akan berada dalam satu koalisi yang memiliki visi dan komitmen yang sama dengan Partai Demokrat. Utamanya, koalisi yang tidak mengganggu pilar-pilar berbangsa dan bernegara.
Meski demikian, SBY menegaskan bahwa partainya tidak akan mengambil keputusan untuk merespons hal tersebut dalam waktu dekat. Menurutnya, penting bagi Partai Demokrat untuk mengambil keputusan dalam pikiran yang tenang.
"Saya mohon pengertian, tidak mungkin hari ini, besok, atau lusa itu langsung kita ambil keputusan apa, begitu, tapi kita olah secara bersama. Kita diskusikan secara bersama," ucap SBY.
"Insya Allah dalam waktu yang tidak terlalu lama pun kita sudah bisa mengambil sikap dan pilihan kita," imbuhnya.
Di samping itu, SBY pun menegaskan komitmen partainya untuk tetap mengusung visi perubahan. Ia mengatakan, perubahan yang dimaksudnya bukanlah serta-merta mengubah seluruh tatanan yang telah disusun oleh pemerintahan sebelumnya, melainkan menjaga yang sudah baik dan memperbaiki yang masih perlu diperbaiki.
"Saya yakin, Insya Allah, mitra koalisi kita yang akan datang itu juga tidak akan begitu saja meninggalkan moral, etika, dan integritas dalam berpolitik," pungkas SBY.
Sebagaimana diketahui, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat sekaligus Aggota Tim 8 Teuku Riefky Harsya menyatakan bahwa langkah sepihak yang diambil Surya Paloh itu baru didengarnya dari Juru Bicara Anies Sudirman Said, pada Kamis (30/8). Informasi yang didapatkan oleh Partai Demokrat itu mengungkapkan bahwa Partai NasDem telah menyepakati kerja sama politik dengan PKB untuk mengusung pasangan calon Anies-Cak Imin.
Teuku Riefky menyebut, keputusan yang diambil Surya Paloh itu sma sekali tidak diketahui oleh Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang merupakan rekan sekoalisi NasDem dalam Koalisi Perubahan untuk Perbaikan (KPP). Menurutnya, justru Anies telah memutuskan untuk menggandeng Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapresnya sejak Juni 2023.
"Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol, juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," ujar Teuku Riefky dalam pernyataannya, pada Kamis (31/8).