Home Politik SBY Akui Anies Tak Sampaikan Apapun soal Prahara Duet dengan Cak Imin

SBY Akui Anies Tak Sampaikan Apapun soal Prahara Duet dengan Cak Imin

Jakarta, Gatra.com - Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut, bakal calon presiden (bacapres) usungan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan sama sekali tak menyampaikan apapun kepadanya, terkait keputusan untuk menggandeng Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, sebagai calon wakil presiden (cawapres) dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Padahal, menurut SBY, Anies sebelumnya telah menjalin komunikasi dengan baik kepada dirinya selama Partai Demokrat memutuskan untuk bergabung bersama KPP untuk mengusung Anies sebagai capres. SBY mengatakan, Anies bahkan telah beberapa kali bertemu dengan SBY, baik di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor, maupun di Malang dan Pacitan.

"Dengan kejadian seperti itu, tidak ada satu kata pun yang disampaikan kepada saya dan tentu kepada Ketua Umum kita (Agus Harimurti Yudhoyono/AHY)," kata SBY ketika memimpin rapat MTP guna memutuskan sikap lanjutan Partai Demokrat terhadap KPP dan pengusungan Anies, di Puri Cikeas, Bogor, pada Jumat (1/9).

"Saya memang sebagai orang tua [berpikir], Kok jadi begini?" imbuhnya.

SBY pun menyinggung adanya peribahasa 'Musang berbulu Domba', yang diingatnya dari pesan yang dikirimkan sejumlah pihak kepadanya. Salah satunya berbunyi, 'Demokrat kena prank dari musang berbulu domba'.

"Musang berbulu domba itu di depan bersikap baik, manis, lembut, penuh persahabatan, tapi di balik itu kalau kita lemah dan lengah, nah ini lemah ini, kita akan dicaplok dan dimakan sampai habis. Peribahasa. Musang, bukan orang," ujar SBY.

Menurut Presiden ke-6 RI itu, SBY menyatakan bahwa peribahasa itu dapat ditafsirkan sesuai dengan kondisi yang saat ini tengah Demokrat alami. Di mana, Partai Demokrat telah ditelikung oleh rekan satu koalisinya sendiri.

Sebagaimana diketahui, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat sekaligus Aggota Tim 8 Teuku Riefky Harsya menyatakan bahwa langkah sepihak yang diambil Surya Paloh itu baru didengarnya dari Juru Bicara Anies Sudirman Said, pada Kamis (30/8). Informasi yang didapatkan oleh Partai Demokrat itu mengungkapkan bahwa Partai NasDem telah menyepakati kerja sama politik dengan PKB untuk mengusung pasangan calon Anies-Cak Imin.

Teuku Riefky menyebut, keputusan yang diambil Surya Paloh itu sma sekali tidak diketahui oleh Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang merupakan rekan sekoalisi NasDem dalam Koalisi Perubahan untuk Perbaikan (KPP). Menurutnya, justru Anies telah memutuskan untuk menggandeng Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapresnya sejak Juni 2023.

"Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol, juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," ujar Teuku Riefky dalam pernyataannya, pada Kamis (31/8).

20