Pati, Gatra.com- Seluruh baliho yang memampang gambar Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Baswedan di penjuru Kabupaten Pati, Jawa Tengah, secara serempak dirusak oleh kader Partai Demokrat, sejak Kamis malam (31/8). Pengrusakan ini adalah buntut gelombang besar yang menghantam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Ketua DPC Partai Demokrat Pati, Joni Kurnianto mengatakan, pengrusakan gambar Anies yang bersanding dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu, adalah murni bentuk kekecewaan kader yang menganggap hilangnya etika politik.
"Tidak ada instruksi dari pusat, (pengrusakan baliho Anies) murni dari bawah bentuk kekecewaan. Kader-kader di bawah merusak gambar-gambar mas AHY dan pak Anies yang ada di baliho di pinggir jalan dirusak semua ini," ujarnya, Jumat (1/9).
Joni mengaku sudah menerima surat dari Sekjen Partai Demokrat. Adapun garis besar isinya, Anies telah menyetujui kerjasama antara Nasdem dan PKB untuk mengusung pasangan Anies dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Persetujuan itu disebut dilakukan sepihak atas inisiatif Ketum Nasdem, Surya Paloh. Sehingga Demokrat merasa dikhianati.
"Bagi kami memang tidak ada etika politik dari bapak Surya Paloh maupun dari Nasdem yang mengusulkan secara sepihak, karena ini kan sudah koalisi bersama antar Demokrat Nasdem dengan PKS (koalisi KPP)," tuturnya.
Ia mengaku tidak habis pikir dengan sikap Anies Baswedan yang menerima "Persetujuan Haram" tersebut. Sehingga memicu amarah kader-kader Partai Demokrat hingga skala yang paling bawah.
"Pak Anies Baswedan menerima, kami juga heran komitmen perubahan untuk perbaikan kok dipatahkan dengan hal seperti ini, sepele sekali. Belum jadi presiden saja tidak komitmen, masyarakat sudah bisa menilai lah," jelasnya.
"Pengrusakan baliho ini bentuk kekecewaan kader, yang mungkin sudah berharap sedemikian rupa, yang dijanjikan Anies disandingkan AHY, itu kesepakatan bersama. Lah kok tiba-tiba masuk PKB dan kemudian (Anies) dipasangkan Cak Imin," imbuh Joni.