Karanganyar, Gatra.com- Menikmati buah dan tanaman khas Timur Tengah tak perlu sampai ke asalnya. Di Amani Nursery Karanganyar, Jateng, buah zaitun, tin, kurma, hingga pohon siwak tersedia untuk konsumsi dan botani.
Buah dan tanaman itu dipercaya mengandung kebaikan dan manfaat bagi kesehatan, sebagaimana disebutkan dalam Alquran. Pemakaiannya juga dianjurkan melalui Sunah Nabi.
Nur Rahmad, pemilik Amani Nursery membuka fasilitas budidaya tanaman spesial itu di Ngemplak, Karangpandan yang berlokasi di jalan raya Solo-Tawangmangu. Ia menyediakan bibit maupun buah segar dari budidayanya. Berbagai tanaman langka asal dalam dan luar negeri juga ditanam.
Pengelola Amani Nursery, Anggit Santosa menambahkan ada tanaman Tin, Zaitun, Kurma, Siwak, Delima biji lunak, Abiyu Sawo Australia, Anggur Pohon Preco, White Sapote, Sawo Alano, Jambu Red Diamond, Cherry Jepang dan lainnya.
Ada pula Durian Musangking, Durian hitam, Bawor, Alpokat Miki, Reed, Kendil, Aligator, Red Vietnam. Semua jenis tanaman ini jarang bisa ditemui di pasaran.
“Tanaman tersebut butuh ekstra perawatan agar menghasilkan buah berkualitas. Ada beberapa tanaman Timur Tengah yang sebenarnya kurang cocok ditanam di iklim tropis, namun bisa disiasati meski buahnya tak sebagus dari negara asal,” katanya, Jumat (1/9).
Berawal dari hobi koleksi tanaman buah yang unik dan langka, kini kebun pembibitan di kawasan Karangpandan itu ramai jadi rujukan pehobi botani. Ia mengatakan buah dan tanaman berkualitas memiliki pasar tersendiri yang berlainan dari pasaran buah-buahan dan tanaman lokal.
Ia menerima banyak permintaan jambu Red Diamond (jambu kristal berwarna merah tanpa biji). Termasuk Jeruk Pamelo seberat 12 kilo. Juga Delima berbiji lunak. “Tidak banyak yang membudidaya, sehingga kalau ada pasti dicari,” katanya.
Dari bisnis ini, Nur Rahmad surplus meraup fulus hingga puluhan juta rupiah setiap bulan. Seperti tanaman Mamey Sapote harga bibit tanaman dijual dari Rp400.000 sampai Rp10 jutaan. Buah sawo raksasa dari Meksiko ini banyak diburu karena manfaat buahnya bisa untuk pengobatan kanker. Ada juga bibit tanaman Black Sapote mulai Rp40.000 sampai Rp1 juta.
Nur Rahmad mengatakan budidaya tanaman buah langka ini berawal kerisauan tentang ketahanan pangan dan bagaimana agar petani berdaya mendapatkan hasil yang baik. Dia yang memiliki hobi mengoleksi tanaman buah unik dan langka ini kemudian mulai mengembangkan budidaya tanaman buah langka tersebut. Tentunya sebagai upaya menjaga ketahanan pangan. Dari semula hanya budidaya beberapa jenis tanaman saja, kini jumlahnya sudah puluhan jenis tanaman.
Nur Rahmad tak main-main dalam mengembangkan budidaya tanaman buah tersebut. Dia mampu melirik peluang tanaman buah yang memiliki jual tinggi. Tanaman buah yang dibudidayakan banyak dicari orang, selain kaya manfaat juga punya nilai ekonomis.