Jakarta, Gatra.com - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengungkapkan, kawasan ASEAN dengan populasi mencapai 679 juta jiwa, memiliki potensi pasar yang besar. Sehingga perlu bagi ASEAN untuk meningkatkan daya saing demi kepentingan pertumbuhan ekonomi domestik dan kawasan.
Tenten mengatakan, pada 2022, pertumbuhan ekonomi regional ASEAN mencapai 5,6%. Jumlah tersebut berada di atas rata-rata nilai pertumbuhan ekonomi dunia, yaitu 3,1%. Sedangkan, pertumbuhan ekonomi ASEAN pada 2024 diperkirakan mencapai 5%.
"Pertumbuhan ekonomi sebagian negara ASEAN juga berada di atas rata-rata pertumbuhan dunia, diperkirakan mencapai 5 persen di tahun 2024," katanya dalam sambutannya pada acara ASEAN Weekend Market 2023, di Gedung Serbaguna, Senayan Jakarta, Jumat (1/9).
Di sisi, nilai produk domestik bruto (PBD) ASEAN kata Teten, mencapai US$3,62 triliun dan kontribusi ekspor ASEAN ke dunia mencapai 8,39% dari total ekspor dunia dengan nilai US$2,05 triliun.
"Atas dasar itulah ASEAN kerap menjadi target dari produk crossborder di luar ASEAN," ujarnya.
Oleh karena itu, sambung Teten, sesuai dengan tema keketuaan ASEAN Indonesia yaitu Epicentrum of Growth, ASEAN harus bersatu, menguatkan kolaborasi dan berpihak pada produk lokal dan regional, agar ASEAN menjadi pusat produksi dunia dan produknya dapat mendominasi secara global.
Teten menilai, ASEAN juga perlu memperkuat ekosistem digital bagi UMKM mulai dari peningkatan literasi digital, equal playing field dalam e-commerce, tidak adanya praktik predatory pricing sampai dengan menghadirkan akses keuangan yang mudah berbasiskan rekam data transaksi untuk credit scoring.