Jakarta, Gatra.com - Musyawarah Nasional (Munas) Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) menetapkan kembali Abdul Sobur sebagai ketua umum untuk masa jabatan 2023-2026.
Acara ini memilih sembilan formatur untuk menentukan seorang Ketua Umum. Hal itu tercantum dalam Anggaran Rumah Tangga HIMKI mengenai Kekuasaan Tertinggi Organisasi.
"Munas adalah langkah paling strategis sebab di sinilah kita mengeluarkan sejumlah rekomendasi kebijakan yang akan diberikan ke pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan industri mebel dan kerajinan pada masa-masa yang akan datang," katanya di Jakarta, Kamis (31/8).
Apalagi, lanjutnya, pemerintah bersama HIMKI telah menargetkan nilai ekspor industri furnitur sebesar US$5 miliar. Oleh karena itu, perlu dilakukan kerjasama secara sinergis, terutama dalam kondisi ekonomi global yang sedang tidak stabil saat ini.
"Di sisi lain, para pesaing kita seperti Vietnam dan Malaysia juga semakin bergerak meninggalkan posisi kita dari sisi ekspor," ujarnya.
Ia menyebut, HIMKI akan terus melakukan pengembangan dan penguatan industri mebel dan kerajinan nasional. Meliputi terjaminnya keberlangsungan suplai bahan baku dan penunjang, desain dan inovasi produk, peningkatan kemampuan produksi, pengembangan sumber daya manusia, promosi dan pemasaran, serta pengembangan kelembagaan agar dapat memberikan kontribusi nyata bagi industri mebel dan kerajinan nasional.
"Sampai saat ini industri mebel dan kerajinan tetap eksis dan menghasilkan devisa bagi negara di saat industri lain terkena imbas krisis, karena industri ini didukung oleh local content yang cukup besar," jelas Abdul Sobur.
Ia optimistis bahwa industri mebel dan kerajinan akan terus mengalami pertumbuhan. Dengan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki, Indonesia bisa menjadi pemimpin untuk industri mebel dan kerajinan di Kawasan Regional ASEAN.
Ketua DPD HIMKI Semarang Raya, A. Kuswidiarso mengatakan bahwa untuk dapat bersaing di pasar global, diperlukan restrukturisasi permesinan industri mebel san kerajinan. Mesin-mesin terbaru akan sangat membantu proses produksi industri ini.
"Sekarang harga-harga mesin juga sudah terjangkau. Untuk yang UKM-UKM kami sangat membutuhkan bantuan pemerintah dan bantuan selama ini dari pemerintah sudah membantu industri mebel dan kerajinan," ucapnya.