Jakarta, Gatra.com - Koalisi partai politik (parpol) pengusung calon presiden (capres) Prabowo Subianto yakni Koalisi Indonesia Maju (KIM) berhasil meraih elektabilitas tertinggi dari hasil survei terbaru yang dikeluarkan oleh lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Survei yang dilaksanakan LSI Denny JA pada 1-8 Agustus 2023 tersebut, terbukti KIM mendapatkan perolehan suara tertinggi dengan total 39,0 persen.
Sementara itu, koalisi PDI Perjuangan pengusung Ganjar Pranowo mendapatkan perolehan suara sebesar 25,2 persen. Sedangkan dan Koalisi Perubahan pengusung Anies Baswedan hanya mampu meraup suara sebesar 14,5 persen.
“Berdasarkan survei terbaru LSI Denny JA Agustus 2023, total perolehan suara partai pro-Prabowo masih yang tertinggi sebesar 39,0 persen. Perolehan total suara partai pro-Ganjar berada di urutan kedua sebesar 25,2 persen. Perolehan total suara partai pro-Anies berada di urutan ketiga sebesar 14,5 persen,” kata peneliti LSI Denny JA Ade Mulyana dalam rilis LSI Denny JA, Rabu (30/8).
Adapun rincian masing-masing suara yang diterima oleh partai politik yang berada di dalam KIM merujuk pada survei LSI Denny JA pada Agustus 2023 yakni Gerindra mendapatkan suara sebanyak 15,7 persen. Diikuti Golkar dengan raihan 12,7 persen.
Sementara itu, dua partai lainnya yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN) masing-masing mendapatkan elektabilitas sebesar 6,6 persen dan 4,0 persen. Di sisi lain, adapun perolehan suara partai yang menjadi koalisi Prabowo pada Pileg 2019 dan di survei LSI Denny JA di bulan Agustus 2023 sama-sama mencatatkan raihan angka tertinggi.
Dari survei yang sama, partai pro Prabowo pada Pileg 2019 mendapatkan raihan suara sebesar 46,09 persen. Kemudian, pada survei LSI Denny JA yang dilakukan Agustus 2023, raihan suara yang didapat KIM mencapai 39,0 persen.
“Perolehan suara partai pro Prabowo terbesar di Pileg 2019 dan survei Agustus 2023,” ungkapnya.
Sementara itu dari perolehan suara yang dimiliki koalisi PDIP pada survei Agustus 2023 hanya berkisar di angka 25,2 persen. Dengan rincian PDIP dengan elektabilitas 23,2 persen dan PPP dengan 2,0 persen.
Terakhir, dari perolehan suara yang tergabung di Koalisi Perubahan yaitu Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang mengumpulkan elektabilitas sebesar 5,6 persen. Diikuti Partai Demokrat dengan 3,3 persen dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan total 5,6 persen, sehingga total elektabilitas Koalisi Perubahan berjumlah 14,5 persen.