Jakarta, Gatra.com - Bakal calon wakil presiden (bacawapres) dengan keunggulan terbesar membuat Menteri BUMN Erick Thohir meraih elektabilitas tertinggi pada bursa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Erick Thohir dinilai memiliki banyak keunggulan untuk menjadi cawapres potensial bagi Indonesia di masa yang akan datang.
Hal itu disampaikan pengamat politik Universitas Indonesia, Meidi Kosandi. Menurutnya, setidaknya ada dua hal yang menjadi daya tawar menarik Erick Thohir.
“Pertama saya kira dari segi logistik ya karena tentu untuk memenangkan pemilihan di Indonesia yang sangat luas dengan basis pemilih yang bervariasi itu biaya untuk pemilu tidak sedikit. Saya kira Erick Thohir memiliki pengaruh dalam hal itu yang bisa ditawarkan kepada capres,” kata Meidi dalam keterangannya, Rabu (30/8).
Meidi juga melihat, Erick Thohir merupakan sosok pemimpin yang memiliki visi yang jelas dan lugas untuk bisa memimpin Indonesia sebagai cawapres potensial.
“Kedua, tentu visi dari Pak Erick Thohir itu saya kira memiliki wawasan yang luas karena terutama pengalaman Erick Thohir bergerak di sektor swasta dan bisnis. Tentu wawasan ekonomi Erick Thohir bisa memperkaya visi dari capres yang ada,” ungkap Meidi.
Berbagai macam keunggulan itu, berimbas secara tidak langsung terhadap tingkat elektabilitas. Menyitir hasil survei Voxpol Center Research & Consulting periode survei 24 Juli-2 Agustus 2023, Erick Thohir berhasil mendapatkan dukungan tertinggi dengan 34,3 persen.
Angka itu melebihi perolehan dukungan yang diterima oleh Agus Harimurti Yudhoyono dengan jumlah dukungan 30,3 persen dan Khofifah Indar Parawansa yang hanya meraup dukungan sebesar 15,3 persen.
Oleh karena itu, Meidi menegaskan jika Erick Thohir menjadi cawapres dari ketiga nama capres yang sudah beredar, hal itu bisa menjadi sesuatu yang baik dan berdampak positif bagi masyarakat.
“Kombinasi kepemimpinan kolektif yang mengkombinasikan antara pemimpin dengan latar belakang identitas dari Pak Ganjar, Pak Prabowo dan Pak Anies, dan ini juga cukup baik ya sebagai sesuatu yang bisa dijual kepada masyarakat,” terang Meidi.
“Sehingga mereka dapat lebih merasakan persatuan dan konsolidasi di antara para pemimpin kita dan itu juga baik seperti yang bisa ditawarkan kepada para capres,” pungkasnya.